Binance Pertahankan Pekerja Jarak Jauh di Singapura
Binance dilaporkan berencana untuk mempertahankan ratusan pekerja jarak jauh di Singapura, meskipun negara kota tersebut memperketat aturan bagi perusahaan aset digital yang menawarkan layanan di luar negeri tanpa lisensi. Otoritas Moneter Singapura (MAS) telah memberikan waktu hingga 30 Juni bagi perusahaan kripto yang terdaftar secara lokal tetapi menargetkan pasar luar negeri untuk mendapatkan lisensi atau menghentikan operasi.
Arahan ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan regulasi dan telah mendorong bursa seperti Bitget dan Bybit untuk mempertimbangkan relokasi staf ke luar negeri.
Namun, aturan baru ini diperkirakan tidak akan mengganggu operasi lokal Binance, lapor Bloomberg pada hari Rabu. Ratusan karyawan Binance yang berbasis di Singapura, sebagian besar bekerja secara jarak jauh, tidak perlu pindah karena peran mereka sebagian besar bersifat internal dan tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, menurut laporan tersebut.
Profil Karyawan Binance di Singapura
Analisis Bloomberg terhadap profil LinkedIn menunjukkan lebih dari 400 individu mencantumkan Singapura sebagai lokasi mereka saat bekerja untuk Binance. Menurut outlet tersebut, sebagian besar peran yang berbasis di Singapura fokus pada fungsi internal seperti kepatuhan, sumber daya manusia, analisis data, dan teknologi. Ketidakhadiran pengaturan kantor formal semakin menjauhkan karyawan ini dari pengawasan regulasi.
Meskipun Singapura telah membangun reputasi sebagai pusat aset digital terkemuka di Asia, regulatornya semakin berhati-hati setelah beberapa kegagalan kripto yang terkenal pada tahun 2022, termasuk runtuhnya dana lindung nilai Three Arrows Capital.
Regulasi dan Struktur Binance
Aturan baru MAS menargetkan entitas lokal, namun struktur Binance menjaganya di luar lingkup. Perusahaan yang terdaftar di Singapura dan menawarkan layanan token di luar negeri kini harus mematuhi persyaratan lisensi lokal. Namun, Binance tampaknya berada di luar lingkup langsung dari regulasi ini.
Perusahaan ini tidak memiliki kantor pusat resmi dan menggambarkan dirinya sebagai “remote-first”. Selain itu, MAS memberikan klarifikasi lebih lanjut. Karyawan jarak jauh yang berbasis di Singapura tidak akan memicu persyaratan lisensi jika mereka bekerja untuk perusahaan asing, selama perusahaan tersebut tidak melayani pelanggan di Singapura. Pengecualian ini termasuk dalam Undang-Undang Layanan Keuangan dan Pasar 2022.
Meskipun telah terdaftar di Daftar Peringatan Investor MAS sejak 2021, Binance belum sepenuhnya keluar dari Singapura. Pendaftaran ini secara efektif melarangnya untuk melayani pelanggan lokal. Namun, perusahaan ini terus beroperasi di area abu-abu hukum.
Untuk saat ini, tenaga kerja Binance di Singapura tampaknya akan tetap ada, menunjukkan bagaimana penegakan regulasi terus berjuang dengan sifat tanpa batas dari operasi kripto global.