BiyaPay Analyst: Setelah Runtuhnya Silicon Valley Bank, Sekutu Dekat Trump di Silicon Valley Merencanakan Pendirian “Bank Crypto” Baru untuk Mendukung Pertukaran USDT ke USD

20 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

Runtuhnya Silicon Valley Bank dan Dampaknya

Runtuhnya Silicon Valley Bank pada tahun 2023 telah mengguncang sektor keuangan global, terutama industri teknologi dan cryptocurrency. Kini, sebuah bank crypto baru bernama Erebor, yang diinisiasi oleh sekutu-sekutu Presiden AS, termasuk raksasa Silicon Valley Joe Lansdale, Palmer Lackey, dan Peter Thiel, merencanakan untuk mengisi celah pasar ini.

Strategi dan Tujuan Erebor

Strategi inti Erebor adalah menggunakan stablecoin sebagai bisnis utama bank, dengan tujuan untuk menjadi “entitas pelaksanaan dan fasilitasi transaksi stablecoin yang paling diatur.” Bank ini dirancang untuk melayani perusahaan teknologi yang sedang berkembang, terutama yang berada di sektor cryptocurrency, kecerdasan buatan, dan blockchain, serta mengisi kekosongan layanan keuangan yang ditinggalkan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank.

Tujuan Erebor bukan hanya untuk menyediakan layanan keuangan yang disesuaikan, tetapi juga untuk menjadi jembatan antara dolar digital dan dolar tradisional, mendorong adopsi dan kepatuhan regulasi stablecoin.

Dampak pada BiyaPay dan Industri Cryptocurrency

Bagi pengguna BiyaPay, pendirian Erebor akan memiliki dampak yang mendalam pada industri cryptocurrency. BiyaPay, sebagai platform, menawarkan layanan pertukaran cepat antara USDT dan lebih dari 30 mata uang fiat seperti dolar dan euro, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah melakukan pengiriman dan transaksi.

Dengan munculnya Erebor, transaksi stablecoin mungkin menjadi inti dari gelombang inovasi keuangan baru, dan BiyaPay akan terus menyediakan layanan perdagangan aset digital yang nyaman dan aman untuk membantu pengguna global beradaptasi dengan transformasi ini.