Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS Bersiap untuk Debat Legislasi Crypto Saat Senat Bersidang Kembali

7 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Posisi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS Terhadap Regulasi Cryptocurrency

Saat Kongres bersiap untuk bersidang kembali, anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS telah menunjukkan posisi mereka terkait legislasi yang berkaitan dengan cryptocurrency yang disetujui pada bulan Juli. Senator Massachusetts, Elizabeth Warren, yang dikenal dengan sikap kritisnya terhadap aset digital, menyatakan dukungannya untuk mengatur industri crypto dalam sebuah wawancara terbaru dengan MSNBC.

Penolakan Terhadap Undang-Undang CLARITY

Namun, ia menolak Undang-Undang Struktur Pasar Aset Digital (CLARITY) yang diperkenalkan oleh Partai Republik dan disetujui dengan dukungan bipartisan di Dewan. Senator Warren menekankan perlunya regulasi yang membatasi korupsi dan mencegah pejabat terpilih mengeksploitasi pasar crypto. Ia mengkritik Undang-Undang CLARITY, dengan menyarankan bahwa undang-undang tersebut dipengaruhi oleh industri crypto dan dapat memperburuk korupsi.

Komentar Warren menunjukkan niatnya untuk menggalang oposisi dari Demokrat terhadap undang-undang tersebut, yang diperkirakan akan ditinjau oleh Senat mulai bulan September.

Rencana Partai Republik dan Legislasi Terkait

Sementara itu, pemimpin Partai Republik di Komite Perbankan Senat telah menyatakan niat mereka untuk meloloskan undang-undang tersebut sebelum 30 September. Pada bulan Juli, Dewan Perwakilan Rakyat meloloskan Undang-Undang CLARITY bersama dengan Undang-Undang GENIUS, yang mengatur stablecoin pembayaran. Undang-Undang GENIUS, yang telah disetujui oleh Senat, kemudian ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden AS, Donald Trump.

Peran Gedung Putih dan Tim Tugas Aset Digital

Undang-Undang CLARITY dan legislasi terkait mengenai mata uang digital bank sentral AS diharapkan akan dibahas setelah masa reses kongres pada bulan Agustus. Gedung Putih juga terlibat, dengan pembentukan tim tugas aset digital di bawah Trump yang memberikan rekomendasi untuk kejelasan regulasi. Tim tugas ini menguraikan peran Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) serta Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dalam mengawasi token tertentu.

Tantangan dan Pentingnya Taksonomi

Laporan tim tugas tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi oleh peserta pasar akibat kurangnya sistem klasifikasi yang jelas, menggambarkan situasi saat ini sebagai ‘ladang ranjau’ bagi mereka yang mencoba menavigasi industri. Laporan tersebut menekankan pentingnya membangun taksonomi yang komprehensif untuk memastikan perkembangan sehat ekosistem aset digital serta melindungi konsumen dan investor.

Persiapan Anggota Dewan untuk Debat Intensif

Saat anggota dewan bersiap untuk kembali bekerja pada 2 September, debat mengenai regulasi crypto diperkirakan akan semakin intensif, dengan implikasi signifikan bagi masa depan aset digital di Amerika Serikat.