S&P 500 Mencapai Rekor Tertinggi Setelah Laporan Pekerjaan yang Lebih Lemah dari Perkiraan

7 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Kenaikan Saham di Amerika Serikat

Saham-saham di Amerika Serikat mengalami kenaikan setelah investor bereaksi terhadap laporan pekerjaan yang lebih lemah dari yang diperkirakan. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan sedikit peningkatan, memimpin pemulihan bagi indikator utama. S&P 500 naik 0,4% menjadi rekor baru di angka 6.537, sementara Dow Jones Industrial Average menambah 50 poin.

Data Ketenagakerjaan yang Mengecewakan

Nasdaq, yang didominasi oleh saham teknologi, dibuka naik 0,9% setelah data ketenagakerjaan yang mengecewakan di bulan Agustus semakin memperkuat spekulasi di Wall Street mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September. Kenaikan di seluruh pasar saham juga berdampak positif pada cryptocurrency, dengan Bitcoin (BTC) naik 3% di atas $113.000 dan Ethereum (ETH) naik hampir 2% di atas $4.470.

Laporan Pekerjaan Bulan Agustus

Pada hari Jumat, Biro Statistik Tenaga Kerja merilis laporan pekerjaan AS untuk bulan Agustus. Salah satu poin penting dari laporan ini adalah fakta bahwa ekonomi AS hanya menambah 22.000 pekerjaan di bulan Agustus, jauh di bawah estimasi yang mencapai 75.000. Selain itu, tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3%, dan tingkat pengangguran yang lebih luas naik menjadi 8,1%, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang menghadapi masalah.

“Ini adalah laporan pekerjaan negatif pertama sejak tahun 2020, dan situasinya semakin memburuk mengingat revisi data bulanan yang tidak mendukung. Secara khusus, angka bulan Juni direvisi menjadi kehilangan 13.000 pekerjaan, dengan tiga bulan terakhir menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja menambah lebih dari 8.000 pekerjaan lebih sedikit dari yang dilaporkan sebelumnya.”

Proyeksi Pemotongan Suku Bunga

Dengan pandangan ini, investor semakin yakin bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga dalam pertemuan mendatang. “Data ini pada dasarnya menjamin pemotongan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin dalam waktu 12 hari,” kata ekonom terkemuka dan penasihat Allianz, Mohamed El-Erian. “Laporan yang lemah ini juga memperkuat pandangan bahwa Fed seharusnya sudah memotong suku bunga lebih awal, terutama pada bulan Juli lalu. Ini bahkan mungkin memicu beberapa diskusi tentang kemungkinan pemotongan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin di pertemuan mendatang.”

Indikator Pasar yang Positif

Pergerakan bullish di pasar saham menunjukkan bahwa indikator utama menuju minggu yang positif setelah dibuka dengan catatan negatif pasca liburan Hari Buruh. Dengan S&P 500 yang mencapai rekor tertinggi, Wall Street dapat menargetkan lonjakan yang diproyeksikan menjadi 6.600 pada akhir tahun.