Kritik Sean Ono Lennon terhadap Kebijakan Moneter AS
Sean Ono Lennon, putra bungsu John Lennon, baru-baru ini menyampaikan kritik terhadap kebijakan moneter yang diterapkan di Amerika Serikat melalui akun X-nya. Dalam pesan tersebut, ia memuji Bitcoin sebagai alternatif yang dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pencetakan uang yang tidak terkendali.
Ketertarikan terhadap Cryptocurrency
Sean Lennon dikenal memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan beberapa altcoin lainnya. Ia pertama kali membahas Bitcoin pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19 melanda dunia, yang menyebabkan banyak penguncian dan kebijakan pencetakan uang yang agresif.
Bitcoin sebagai Solusi Masalah Sosial
Lennon Jr. percaya bahwa Bitcoin dapat menjadi solusi untuk “kebanyakan penyakit masyarakat kita.” Dalam postingan terbarunya, ia mempertanyakan kebijakan moneter AS yang ada saat ini, menyebutnya sebagai “akar penyebab sejati dari sebagian besar masalah sosial kita.” Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan bentuk “pencetakan uang yang tidak terkendali.”
Menurutnya, Bitcoin, sebagai cryptocurrency terbesar di dunia, memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah ini dan bahkan membebaskan masyarakat dari dampak negatif yang ditimbulkannya. Lennon menambahkan hashtag #Bitcoin pada tweetnya, menegaskan keyakinannya terhadap aset digital ini.
Pencetakan uang yang tidak terkendali, yaitu kebijakan moneter, bisa jadi adalah akar penyebab sejati dari sebagian besar penyakit masyarakat kita. #bitcoin
Pernyataan di Podcast
Pada tahun 2020, dalam podcast Max Keiser berjudul Orange Pill, Sean Lennon menyatakan bahwa Bitcoin memberinya lebih banyak harapan dibandingkan hal lainnya di dunia. Pernyataan ini berkaitan dengan kelangkaan Bitcoin, yang memiliki pasokan terbatas sebanyak 21 juta koin. Hal ini memicu penilaian positif dari Lennon, terutama ketika pemerintah AS mulai memberikan cek bantuan pandemi untuk mendukung rumah tangga di tengah krisis.
Identitas sebagai Bitcoiner
Kini, di tahun 2023, putra legenda musik ini mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Bitcoiner.