FDIC Menguraikan Reformasi Pro-Kripto dengan Aturan yang Lebih Jelas dan Kebijakan Perbankan yang Adil

7 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

FDIC dan Agenda Kripto yang Berpandangan ke Depan

Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) menyoroti agenda kripto yang berpandangan ke depan dan reformasi akses yang adil, menandakan pergeseran besar menuju transparansi, kejelasan institusional, dan partisipasi yang lebih luas dalam keuangan digital. Dalam pertemuan Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan pada September 2025, FDIC menempatkan aset digital dan debanking di pusat agenda kebijakannya.

Pernyataan Ketua Sementara FDIC

Ketua Sementara Travis Hill menyatakan bahwa FDIC telah “membatalkan persyaratan ‘pemberitahuan sebelumnya’ era Biden” dan “memberikan kejelasan bahwa bank dapat terlibat dalam kegiatan aset kripto yang diperbolehkan.”

Ia menambahkan bahwa lembaga tersebut telah mengeluarkan ratusan halaman korespondensi pengawasan secara publik untuk memberikan transparansi mengenai pendekatan keliru administrasi sebelumnya terhadap aset digital. Hill mencatat bahwa FDIC telah “memulai pekerjaan untuk menerapkan Undang-Undang GENIUS dan rekomendasi dari Kelompok Kerja Presiden tentang Pasar Aset Digital.” Ia menekankan bahwa upaya ini akan menjadi dasar untuk memodernisasi regulasi kripto sambil tetap mempertahankan stabilitas sistemik.

Pergeseran Kebijakan FDIC

Perubahan yang dilakukan FDIC menandai pergeseran signifikan dari kebijakan sebelumnya, beralih dari pengawasan yang ketat ke kerangka kerja yang menekankan transparansi dan inovasi. Dengan membatalkan mandat pemberitahuan dan menjelaskan kegiatan apa yang dapat dilakukan bank, lembaga ini bertujuan untuk memberikan jalur yang lebih jelas bagi institusi untuk mengeksplorasi layanan aset digital tanpa hambatan yang tidak perlu.

Mengeluarkan korespondensi pengawasan internal dianggap sebagai langkah akuntabilitas, yang mengungkapkan bagaimana pendekatan sebelumnya membatasi partisipasi bank.

Fokus pada Debanking

Selain aset digital, Hill juga fokus pada debanking, menguraikan upaya pembuatan aturan yang dirancang untuk mencegah pemeriksa mengarahkan bank untuk menutup akun berdasarkan faktor politik, budaya, agama, atau reputasi. Tinjauan terhadap institusi yang diawasi sedang berlangsung untuk memastikan kepatuhan terhadap perintah eksekutif presiden tentang perbankan yang adil.

Sementara para kritikus berpendapat bahwa membatasi kebijaksanaan pemeriksa dapat memperkenalkan risiko, para pendukung adopsi kripto dan reformasi perbankan yang adil berargumen bahwa arah baru FDIC mendorong inklusif keuangan, mendorong penggunaan blockchain yang bertanggung jawab, dan meningkatkan daya saing AS di pasar global.