Strategi Saylor: Melihat Perubahan pada Bitcoin sebagai Ancaman

3 hari yang lalu
Waktu baca 1 menit
4 tampilan

Michael Saylor dan Pandangannya tentang Perubahan Protokol Bitcoin

Michael Saylor, salah satu pendiri perusahaan penyimpanan Bitcoin terbesar, berpendapat bahwa setiap perubahan pada protokol Bitcoin, meskipun dimaksudkan untuk perbaikan, seharusnya dipandang sebagai ancaman. Ia menganggap bahwa modifikasi seperti perubahan pada OP_RETURN adalah perubahan tingkat kedua atau ketiga yang berpotensi berbahaya. Meskipun hal ini mungkin tidak terlihat oleh investor dan masyarakat luas, komunitas Bitcoin saat ini menghadapi kebuntuan terkait proposal modifikasi perangkat lunak node yang baru-baru ini muncul.

Kontroversi Seputar OP_RETURN

Beberapa pihak mendukung penghapusan batas OP_RETURN untuk memungkinkan lebih banyak data disematkan langsung ke dalam blockchain Bitcoin, sementara yang lain khawatir akan dampak dari perubahan tersebut terhadap jaringan. Michael Saylor, yang menjabat sebagai CEO Strategy dan memiliki lebih dari 630.000 BTC, sebelumnya memilih untuk tidak berkomentar mengenai isu ini. Namun, kini ia memecah kesunyian dengan memberikan peringatan tentang risiko yang ditimbulkan oleh perubahan protokol, menekankan bahwa modifikasi tersebut dapat membahayakan masa depan Bitcoin.

Peringatan Saylor tentang Perubahan Protokol

Mengacu pada konflik sebelumnya mengenai ukuran blok yang berujung pada fork yang gagal, Saylor menyatakan, “Siapa pun yang mengusulkan perubahan pada protokol harus dianggap sebagai ancaman bagi seluruh komunitas.” Ia juga menambahkan bahwa reaksi negatif terhadap perubahan ini seharusnya dianggap sebagai hal yang positif, karena setiap perubahan protokol tingkat ketiga dapat berkembang menjadi isu yang lebih besar.

Saylor menjelaskan bahwa pengembang yang memiliki niat baik untuk meningkatkan protokol sebenarnya bisa menjadi risiko nyata bagi Bitcoin. “Jika saya ingin menghancurkan Bitcoin, saya hanya perlu mendanai pengembang berbakat tanpa batas dan meminta mereka untuk membuatnya lebih baik, karena mereka akan melakukan sesuatu yang berpotensi merusak,” tegasnya. “Kita harus sangat berhati-hati dalam meningkatkan protokol atau melakukan perubahan yang terlihat seperti peningkatan, karena kurangnya fitur itu sendiri adalah fitur,” tutupnya.

Kesimpulan

Pendapat Saylor, yang sering kali kontroversial dalam dunia korporat, menunjukkan preferensi untuk osifikasi protokol, membatasi perubahan pada Bitcoin demi menjaga nilainya sebagai aset investasi. Namun, ia tetap mengakui bahwa perubahan untuk memperbaiki bug, melindungi protokol, atau membuatnya lebih kompatibel masih dapat diterima.