Tether Bekerja Sama dengan Rumble untuk Distribusi Stablecoin USAT

7 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Tether Meluncurkan USAT: Stablecoin Baru di Pasar AS

Tether telah menjalin kemitraan dengan platform streaming video Rumble untuk meluncurkan USAT, stablecoin baru yang diatur di Amerika Serikat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Tether untuk kembali memasuki pasar AS. Sebagai penerbit stablecoin terbesar di dunia, Tether berencana memanfaatkan basis pengguna Rumble yang besar untuk mendorong adopsi USAT.

CEO Tether, Paolo Ardoino, mengumumkan kemitraan ini dalam sebuah panel di acara Token2049 di Singapura, menekankan pentingnya langkah ini untuk memperkuat kehadiran Tether di pasar kripto AS.

Integrasi Dompet Kripto Rumble

Ardoino menyatakan bahwa Rumble akan segera meluncurkan dompet kripto yang terintegrasi dengan infrastruktur Tether. Dompet ini, yang diharapkan hadir pada akhir tahun ini, akan menampilkan USAT dan memberikan akses mudah kepada 51 juta pengguna aktif Rumble ke dolar digital. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari investasi Tether sebesar $775 juta di Rumble tahun lalu, yang memberikan Tether kepemilikan 48% di platform pesaing YouTube, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.

Persaingan di Pasar Stablecoin AS

Dengan semakin ketatnya persaingan di pasar stablecoin AS, yang saat ini didominasi oleh Circle dengan USDC, Tether berharap bahwa integrasi langsung dengan platform konten besar seperti Rumble akan memberikan USAT keunggulan kompetitif. Menurut Ardoino, dompet Rumble akan menjadi pusat pertumbuhan di masa depan, tidak hanya untuk USAT tetapi juga untuk produk lain seperti penawaran emas tokenized. Hal ini akan memposisikan Rumble sebagai saluran distribusi penting dalam rencana Tether untuk memperkuat posisinya di sektor stablecoin.

Strategi Tether untuk Memasuki Pasar AS

Langkah Tether dengan peluncuran USAT di Rumble datang di tengah upaya yang lebih luas untuk mendapatkan pijakan di pasar AS. Setelah bertahun-tahun tidak aktif akibat hambatan regulasi, termasuk denda sebesar $41 juta pada tahun 2021, Tether kembali memasuki AS dengan peluncuran USAT pada bulan September. Perusahaan juga menunjuk Bo Hines, mantan penasihat kripto Gedung Putih, untuk memimpin inisiatif ini.

USAT dirancang untuk mematuhi GENIUS Act, regulasi stablecoin yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Trump pada bulan Juli. Undang-undang ini memungkinkan penerbitan stablecoin yang didukung dolar di bawah pedoman federal yang ketat, membuka peluang untuk lebih banyak pencatatan dan adopsi yang lebih luas. Dengan peluncuran stablecoin barunya, Tether berharap dapat bersaing dengan perusahaan mapan seperti Circle, World Liberty Financial, dan Ripple dalam perlombaan untuk mendominasi ruang dolar digital di Amerika.