IMF Mendesak Negara-Negara untuk Mengakui Mata Uang Digital sebagai Bagian dari Realitas Keuangan Baru

1 bulan yang lalu
Waktu baca 1 menit
10 tampilan

Pernyataan Kristalina Georgieva di Pertemuan Tahunan IMF-Dunia Bank

Dalam sebuah pidato yang menarik di Pertemuan Tahunan IMF-Dunia Bank, Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), menekankan perlunya negara-negara untuk beradaptasi dengan transformasi digital mata uang fiat. Ia menyatakan,

“Saya memberitahu negara-negara, ‘Ini adalah langkah yang tidak terhindarkan,'”

menekankan inevitabilitas pergeseran ini.

Digitalisasi Mata Uang Nasional

Georgieva menyoroti bahwa digitalisasi mata uang nasional adalah sebuah tren yang tidak dapat diabaikan. Ia membedakan antara mata uang digital bank sentral (CBDC) dan aset kripto yang tidak didukung, seperti Bitcoin, dan mencatat bahwa IMF tidak merekomendasikan penggunaan Bitcoin sebagai aset cadangan.

Peringatan IMF tentang Stablecoin

IMF telah mengangkat alarm mengenai pasar stablecoin yang bernilai $305 miliar, memperingatkan bahwa hal ini dapat mengancam pinjaman tradisional, mempersulit kebijakan moneter, dan memicu pelarian dari beberapa aset teraman di dunia. Dana tersebut memperingatkan bahwa adopsi luas stablecoin dapat merusak kontrol bank sentral atas kebijakan moneter dan mengganggu sistem keuangan.

Pengaruh Bitcoin terhadap Ekonomi Global

Pengaruh Bitcoin terhadap ekonomi global bersifat multifaset. Sementara beberapa orang melihatnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, yang lain menunjukkan dampak lingkungan dan volatilitas harganya. IMF telah mengakui cryptocurrency seperti Bitcoin dalam standar data ekonomi globalnya, mengklasifikasikannya sebagai aset yang tidak diproduksi. Pengakuan ini mencerminkan pentingnya yang semakin meningkat dari aset digital dalam lanskap keuangan.

Inisiatif Pemerintah dan Tantangan Adopsi

Awalnya, pemerintah meluncurkan inisiatif seperti Chivo Wallet untuk memfasilitasi transaksi Bitcoin. Namun, adopsi menghadapi tantangan, termasuk kekhawatiran tentang volatilitas dan penggunaan yang terbatas di antara bisnis dan warga negara. Menanggapi tantangan ini dan di bawah tekanan dari lembaga keuangan internasional, El Salvador mengubah undang-undang Bitcoin-nya pada awal 2025. Undang-undang yang direvisi membuat penerimaan Bitcoin bersifat sukarela, sejalan dengan syarat yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) untuk perjanjian pembiayaan sebesar $1,4 miliar.