CEO Ripple Menuntut Perlakuan Setara untuk Cryptocurrency dan Bank Tradisional

1 bulan yang lalu
Waktu baca 1 menit
9 tampilan

CEO Ripple Desak Regulasi yang Adil untuk Cryptocurrency

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, telah mendesak para regulator untuk menerapkan standar yang sama kepada perusahaan cryptocurrency seperti yang diterapkan pada lembaga keuangan tradisional. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang adil, terutama saat Ripple menunggu keputusan mengenai piagam nasionalnya.

Pertanyaan tentang Keadilan Regulasi

Pada acara DC Fintech Week yang berlangsung pada hari Rabu, Garlinghouse mempertanyakan keadilan praktik regulasi saat ini, berargumen bahwa perusahaan cryptocurrency, termasuk Ripple, menghadapi pengawasan yang lebih ketat dibandingkan dengan bank-bank tradisional. Meskipun ia mencatat bahwa perubahan kepemimpinan, baik di U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) di bawah Ketua Paul Atkins maupun di Gedung Putih di bawah Presiden Donald Trump, tidak mungkin mengubah arah kebijakan, Garlinghouse menyerukan perlakuan yang lebih konsisten di seluruh sektor keuangan.

Persyaratan yang Sama untuk Sektor Cryptocurrency

Garlinghouse menekankan bahwa sektor cryptocurrency harus mematuhi persyaratan Anti-Money Laundering (AML), Know Your Customer (KYC), dan Office of Foreign Assets Control (OFAC) yang sama seperti lembaga keuangan tradisional. Ia juga menambahkan bahwa perusahaan cryptocurrency harus memiliki akses yang setara ke infrastruktur keuangan utama, termasuk kelayakan untuk akun master Federal Reserve.

Permohonan Piagam Bank Nasional

Pada bulan Juli, Ripple mengajukan aplikasi untuk mendapatkan piagam bank nasional. Namun, saat perusahaan dan perusahaan cryptocurrency lainnya mencari persetujuan serupa, beberapa asosiasi perbankan di AS mendesak Office of the Comptroller of the Currency (OCC) untuk menunda keputusan apa pun. Kelompok-kelompok tersebut berargumen bahwa memberikan piagam kepada perusahaan aset digital seperti Ripple dapat menimbulkan tantangan kebijakan dan prosedural yang signifikan.

Peluang untuk Proyek-Proyek Seperti Shibarium

Langkah semacam itu dapat menandai titik balik bagi proyek-proyek seperti Shibarium, yang beroperasi di persimpangan infrastruktur terdesentralisasi dan utilitas dunia nyata. Peralihan menuju kesetaraan antara bank dan entitas cryptocurrency mungkin mendorong regulator untuk mengeksplorasi kerangka kerja yang mengakui sistem likuiditas on-chain sebagai infrastruktur keuangan yang kredibel.

Bagi Shibarium, ini bisa berarti akses yang lebih luas ke likuiditas lintas rantai, kepatuhan jembatan yang lebih kuat, jalur penyelesaian yang lebih jelas untuk aset token, dan lebih banyak opsi kustodi institusional.

Kejelasan Regulasi dan Dampaknya

Kejelasan regulasi yang ditingkatkan juga kemungkinan akan menarik modal konservatif, mendorong jalur masuk yang patuh, dan memberikan insentif bagi pengembang untuk membangun kontrak pintar dan proyek web3 yang lebih aman serta diaudit yang memenuhi standar bank. Saat Ripple menguji batasan hubungan antara cryptocurrency dan keuangan tradisional, Shibarium dan ekosistem serupa berpotensi mendapatkan manfaat dari efek riak, yang diharapkan dapat memperkuat aturan yang lebih jelas, penerimaan yang lebih luas, dan jalur menuju integrasi yang lebih dalam dengan sistem keuangan global.