Partai Terbesar Kedua Jerman Dorong Pembentukan Cadangan Bitcoin

3 minggu yang lalu
2 menit baca
8 tampilan

Usulan Cadangan Bitcoin oleh AfD

Partai Alternative for Germany (AfD), yang merupakan partai terbesar kedua dalam pemerintahan, telah mengajukan usulan untuk membentuk cadangan Bitcoin strategis setelah langkah serupa diambil oleh Prancis. Pada 29 Oktober, AfD, yang merupakan oposisi terbesar kedua di Bundestag, memperkenalkan usulan ini sebagai upaya untuk melindungi ekonomi dari inflasi dan volatilitas mata uang. Jika usulan ini diterima, hal ini bisa menjadi titik balik bagi adopsi Bitcoin (BTC), mengingat Jerman adalah ekonomi terbesar di Eropa.

Reaksi Publik dan Kritik

Pengguna media sosial dengan cepat merayakan berita ini setelah viral, mengklaim bahwa Jerman semakin dekat untuk mengakui potensi BTC sebagai aset berharga dalam sistem keuangan global. Namun, banyak juga yang mengkritik pemerintah karena menjual kepemilikan BTC mereka ketika aset kripto tersebut masih bernilai $54.000.

“Ketika para politisi mulai berbicara tentang cadangan Bitcoin, Anda tahu kita telah resmi meninggalkan fase ‘uang internet ajaib,'” kata seorang pengguna di platform X.

“Mereka menjual 50.000 BTC hanya pada harga $54.000, dan sejak saat itu nilainya telah berlipat ganda, sehingga mereka kehilangan keuntungan lebih dari $3,5 miliar,” tambah pengguna lainnya.

Sikap Pro-Kripto AfD

Di masa lalu, partai populis sayap kanan AfD lebih vokal tentang sikap pro-kripto mereka dibandingkan dengan partai arus utama lainnya. Awal pekan ini, sebuah usulan parlemen AfD berjudul “Strategisches Potenzial von Bitcoin erkennen – Freiheit bewahren durch Zurückhaltung in der Besteuerung und Regulierung” mendesak pemerintah untuk mengakui potensi Bitcoin. Usulan tersebut juga mengusulkan agar BTC diperlakukan sebagai “aset cadangan”. Partai ini berargumen bahwa BTC harus diperlakukan berbeda dari aset kripto lainnya, dengan menyarankan agar pemegang aset tersebut diberikan status bebas pajak setelah 12 bulan.

Kekhawatiran Terhadap Regulasi

AfD juga menyuarakan kekhawatiran tentang regulasi berlebihan dari Uni Eropa terhadap dompet dan layanan BTC. Mereka memandang BTC sebagai “uang tanpa negara” dan menentang penciptaan euro digital Eropa. Pada Juni 2024, Jerman dilaporkan menjual hampir 50.000 BTC yang disita oleh penegak hukum dari kasus kriminal sebelumnya, saat harga Bitcoin masih sekitar $57.900 per BTC. Jika pemerintah mempertahankan BTC yang disita, nilainya akan mencapai $5,6 miliar pada harga pasar saat ini.

Usulan Serupa di Prancis dan Swiss

Usulan yang diajukan oleh AfD muncul hanya sehari setelah partai UDR yang dipimpin oleh Éric Ciotti di Parlemen Prancis dilaporkan memperkenalkan undang-undang untuk membentuk cadangan BTC strategis. Rancangan undang-undang tersebut mencakup rencana untuk mengakumulasi 2% dari total pasokan BTC, yang setara dengan sekitar 420.000 BTC dalam 7-8 tahun ke depan. Selain itu, akan mengumpulkan dana untuk cadangan melalui penambangan publik, penyitaan aset, dan alokasi dana rencana tabungan. Mirip dengan AfD, proposal tersebut juga menentang penciptaan euro digital UE dan sebaliknya mengusulkan pembebasan pajak untuk pembayaran harian yang dibatasi hingga 200 euro. Namun, para analis skeptis bahwa undang-undang tersebut dapat menerima dukungan, mengingat UDR hanya memegang 16 dari 577 kursi di Parlemen Prancis.

Terbaru, anggota parlemen Swiss, Samuel Kullmann, mengklaim bahwa ia sedang bekerja untuk memasukkan Bitcoin ke dalam konstitusi Swiss. Dalam kampanye yang telah dijalankannya sejak awal tahun ini, Kullmann bertujuan agar bank sentral mulai memegang BTC di neraca mereka. Menurut data dari Bitcoin Treasuries, satu-satunya negara Eropa yang memegang BTC adalah Inggris dan Finlandia, sementara kepemilikan BTC untuk Jerman dan Bulgaria saat ini terdaftar sebagai nol.