Bybit Hentikan Pendaftaran Baru di Jepang di Tengah Tekanan FSA

2 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
8 tampilan

Bybit Hentikan Akuisisi Pengguna Baru di Jepang

Bybit memilih untuk menghentikan akuisisi pengguna baru di Jepang dan mengalihkan sumber daya untuk melakukan tinjauan internal yang komprehensif. Tinjauan ini bertujuan untuk memenuhi harapan regulasi yang ketat dan terus berkembang dari Otoritas Jasa Keuangan Jepang (FSA).

Pengumuman Resmi

Dalam siaran pers yang dirilis pada 30 Oktober, bursa kripto Bybit mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pendaftaran pengguna baru di Jepang mulai 31 Oktober. Langkah ini dianggap sebagai tindakan “proaktif” untuk menyesuaikan diri dengan kerangka regulasi FSA yang terus berubah.

“Tidak akan ada perubahan segera pada layanan yang tersedia untuk pengguna Jepang yang sudah ada pada tahap ini. Bybit akan memberikan pembaruan lebih lanjut jika ada langkah tambahan yang diperkenalkan di masa depan,” kata Bybit dalam pernyataannya.

Permohonan Maaf dan Fokus pada Kepatuhan

Bybit juga menyampaikan “permohonan maaf yang tulus” atas ketidaknyamanan yang dialami oleh basis pengguna Jepang mereka. Bursa tersebut menjelaskan bahwa jeda ini dirancang untuk memungkinkan timnya berkonsentrasi penuh pada “meninjau persyaratan regulasi lokal”, yang menunjukkan bahwa perombakan internal yang signifikan sedang berlangsung untuk memenuhi standar kepatuhan yang lebih tinggi.

Perubahan Regulasi di Jepang

Standar yang lebih tinggi ini ditetapkan oleh FSA Jepang, yang baru-baru ini sibuk merombak buku aturan terkait kripto. Badan tersebut sedang melakukan transisi pengawasan aset digital dari Undang-Undang Layanan Pembayaran ke Undang-Undang Instrumen Keuangan dan Pertukaran (FIEA) yang lebih ketat. Pembaruan ini mengklasifikasikan cryptocurrency sebagai instrumen keuangan, yang memberlakukan standar bisnis dan kepatuhan setara sekuritas pada bursa seperti Bybit.

Secara bersamaan, FSA juga mempertimbangkan pergeseran penting yang dapat memungkinkan bank tradisional untuk secara langsung memegang Bitcoin, sebuah kebijakan yang akan semakin memburamkan batas antara keuangan digital dan tradisional serta menuntut ketelitian operasional yang lebih besar dari semua pemain berlisensi.

Sejarah dan Tantangan Bybit

Penilaian regulasi Bybit di Jepang datang pada momen penting bagi bursa tersebut. Didirikan pada tahun 2018, platform ini dengan cepat tumbuh menjadi raksasa di industri, kini melayani lebih dari 70 juta pengguna global dan mengklaim sebagai bursa terbesar kedua berdasarkan volume perdagangan.

Namun, trajektori ini terganggu secara dramatis pada bulan Februari tahun ini akibat pelanggaran keamanan yang menghancurkan. Bursa tersebut mengalami peretasan senilai $1,5 miliar, yang secara luas dikaitkan dengan Grup Lazarus dari Korea Utara, menjadikannya salah satu yang terbesar dalam sejarah kripto.