Hasil Keuangan Riot Platforms Kuartal Ketiga 2025
Riot Platforms mencatatkan hasil keuangan yang luar biasa untuk kuartal ketiga tahun 2025, dengan laba bersih sebesar $104,5 juta. Hasil ini tidak hanya mengimbangi kerugian sebelumnya, tetapi juga menandai salah satu kuartal terkuat dalam sejarah perusahaan.
Pendapatan dan Pendorong Utama
Menurut laporan yang diterbitkan pada 30 Oktober 2025, pendapatan Riot melonjak menjadi $180,2 juta, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan $84,8 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendorong utama di balik lonjakan ini adalah peningkatan tajam dalam pendapatan penambangan Bitcoin, yang mencapai $93,3 juta.
Efisiensi dan Biaya Penambangan
Selama kuartal tersebut, Riot berhasil menambang 1.406 BTC, meningkat 27% dibandingkan dengan Q3 2024, menegaskan efisiensi dan skala yang semakin berkembang di sektor penambangan yang kompetitif. Perusahaan melaporkan bahwa biaya rata-rata penambangan, tidak termasuk depresiasi, naik menjadi $46.324 per Bitcoin, dibandingkan dengan $35.376 tahun lalu.
Riot mengaitkan sebagian dari kenaikan ini dengan peningkatan 52% dalam hashrate jaringan global, yang mendorong biaya keseluruhan, meskipun kredit energi membantu mengimbangi dampaknya.
Strategi Ekspansi dan Visi Masa Depan
CEO Jason Les menyoroti bahwa Riot mengalihkan laba ke dalam ekspansi pusat data strategis, termasuk kampus Corsicana 112 MW, yang dirancang untuk menampung penambangan Bitcoin dan komputasi berkinerja tinggi (HPC) untuk beban kerja kecerdasan buatan. Les menyatakan bahwa perusahaan bertujuan untuk menjadi “operator pusat data multi-layanan”, yang menggabungkan infrastruktur blockchain dan AI.
Posisi Keuangan dan Cadangan Bitcoin
Sebelumnya pada tahun 2025, Riot mencatatkan kerugian bersih sebesar $76,9 juta akibat investasi modal yang besar dalam infrastruktur dan peralatan. Namun, perusahaan mengakhiri kuartal ketiga dengan posisi kas yang solid dan cadangan Bitcoin yang kuat, menandakan pemulihan yang kokoh.
Saat ini, Riot memegang sekitar 20.000 BTC, yang bernilai lebih dari $2 miliar pada harga pasar saat ini. Ini menjadikan Riot sebagai pemegang Bitcoin terbesar kedua di antara perusahaan penambangan dan ketujuh terbesar di antara semua perusahaan publik.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Laporan industri lebih awal tahun ini mencatat bahwa total utang penambang Bitcoin meningkat sebesar 500% selama tahun lalu, mencapai hampir $13 miliar. Namun, pemulihan yang menguntungkan bagi Riot dan cadangan yang terus tumbuh mungkin membedakannya dari pesaing menjelang tahun 2026.