Robert Kiyosaki dan Tantangan terhadap Sistem Keuangan Tradisional
Robert Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad, Poor Dad” dan seorang kritikus terhadap sistem keuangan tradisional, telah menantang apa yang ia sebut sebagai “ilusi kenyamanan” dalam pengelolaan uang modern. Dalam sebuah postingan viral terbarunya, ia mengidentifikasi empat mitos yang membuat banyak orang terjebak dalam masalah keuangan.
Mitos yang Mengikat Individu dalam Utang
Menurut Kiyosaki, keempat mitos ini dirancang untuk memberikan rasa aman, namun secara diam-diam mengikat individu dalam utang, pajak, dan ketergantungan. Kiyosaki berpendapat bahwa kelas menengah sering kali mempertahankan ide-ide ini karena dianggap sebagai pilihan yang bertanggung jawab, meskipun pada kenyataannya mereka kehilangan daya beli setiap tahunnya.
Peringatan di Tengah Ancaman Krisis
Peringatan ini muncul di tengah ancaman krisis besar yang sudah mulai terjadi, yang dapat menghapus jutaan portofolio yang tidak terlindungi. Sebagai alternatif, ia mendorong para pengikutnya untuk berinvestasi pada aset nyata seperti perak, emas, Bitcoin, dan Ethereum. Menurutnya, aset-aset ini adalah “aset nyata” yang tidak dapat dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral.
Aspek Psikologis dalam Pengelolaan Uang
Di balik semua pembicaraan tentang uang, terdapat aspek psikologis yang berperan penting. Kiyosaki menyatakan bahwa ketakutan akan kehilangan adalah faktor yang membuat orang miskin tetap terjebak dalam kemiskinan, sementara kontrol emosional adalah kunci yang membuat orang kaya tetap kaya. Ia percaya bahwa pasar lebih dipengaruhi oleh perasaan daripada fakta dan angka.
Pendidikan Formal dan Peran Karyawan
Dalam bukunya “Rich Dad”, Kiyosaki menekankan bahwa pendidikan formal sering kali mengarah pada peran sebagai karyawan, bukan sebagai investor. Dengan melemahnya mata uang fiat dan ketidakstabilan institusi, peringatan Kiyosaki kini tampak lebih sebagai kebenaran yang tidak nyaman daripada sekadar provokasi.