U.S. Secret Service Menyita $1,18 Juta dalam Cryptocurrency Terkait Skema Penipuan dan Pencucian Uang Global

3 hari yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Penyitaan Cryptocurrency oleh U.S. Secret Service

U.S. Secret Service baru-baru ini menyita lebih dari $1,18 juta dalam cryptocurrency yang terhubung dengan skema penipuan dan pencucian uang internasional. Penipuan ini melibatkan penipu yang menipu korban untuk mengunduh aplikasi pertukaran cryptocurrency palsu dan mencuri dana mereka saat melakukan transfer. Dengan semakin canggihnya metode penipuan terkait cryptocurrency, penegak hukum pun meningkatkan upaya mereka untuk memberantas kejahatan ini.

Detail Penyitaan

Penyitaan yang dilakukan pada hari Kamis, 13 November, ditujukan kepada sekelompok individu yang menargetkan warga negara Amerika. Para penjahat ini menyamar sebagai penasihat cryptocurrency yang sah dan menggunakan taktik tekanan tinggi untuk mendorong korban mentransfer aset mereka ke akun yang mereka kendalikan. Setelah dana tersebut ditransfer, mereka segera dilikuidasi menjadi mata uang fiat.

“Unit Penyitaan Aset dari Kantor Pengacara AS dan U.S. Secret Service bekerja keras untuk menemukan, menyita, dan mengamankan dana ini. Kami juga sedang berupaya mengidentifikasi korban yang mungkin berhak mendapatkan kompensasi dari dana yang disita,” ujar Pengacara AS Margaret E. Heap untuk Distrik Selatan Georgia.

Awal Penyidikan

Penyidikan ini dimulai ketika seorang agen real estat di Richmond Hill, Georgia, melaporkan aktivitas mencurigakan dari seorang calon pembeli. Calon pembeli tersebut mengklaim sebagai jutawan cryptocurrency dan mendesak agen untuk melakukan transaksi crypto yang rumit. Ia juga menekan agen untuk mengunduh aplikasi palsu yang terlihat seperti platform cryptocurrency yang sah. Namun, aplikasi tersebut sebenarnya dikendalikan oleh para penipu dan digunakan untuk mencuri dana setelah korban melakukan transfer.

Pola Penipuan yang Lebih Luas

U.S. Secret Service kemudian menemukan pola yang lebih luas, dengan korban lain di North Carolina juga menjadi sasaran aplikasi palsu yang sama.

“Dengan terus berkembangnya penipuan cryptocurrency, upaya penyuluhan kami sangat penting untuk mencegah warga Amerika yang tidak curiga menjadi korban kejahatan ini,” kata Agen Penanggung Jawab U.S. Secret Service Savannah Resident Office, James Reno.