Rencana Modernisasi Sistem Pembayaran Lintas Batas
Rencana ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana pemimpin warisan dalam pergerakan uang global berupaya memodernisasi sistem pembayaran lintas batas. Tujuannya adalah untuk mencapai hal ini dengan memanfaatkan teknologi blockchain yang dapat mengurangi biaya dan waktu transaksi. Perubahan ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan mapan kini mulai memperlakukan stablecoin sebagai jalur pembayaran yang praktis, melalui strategi stablecoin yang terencana dengan baik. Ini juga menandakan bahwa alat-alat ini tidak lagi dianggap sebagai eksperimen semata.
Pilar Strategi Stablecoin
Di pusat strategi ini terdapat ide untuk membuka modal yang terjebak. Saat ini, perusahaan memegang ratusan juta dolar di seluruh sistem perbankan, dan dengan cara ini, transaksi dapat diselesaikan di berbagai negara. Proses ini bergantung pada perbankan koresponden, yaitu rantai bank perantara yang memindahkan dana hanya setelah pemeriksaan dilakukan. Penyelesaian transaksi sering kali memakan waktu hingga dua hari.
Pilar kedua adalah peluncuran Jaringan Aset Digital. Perusahaan bermitra dengan empat penyedia untuk membangun layanan on- dan off-ramp, yang akan memungkinkan pelanggan untuk berpindah antara uang tunai dan stablecoin. Jaringan ini direncanakan akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2026, di mana pelanggan akan dapat mengirim dan menerima stablecoin serta mengonversinya secara langsung. Ini sangat penting untuk daerah di mana akses perbankan digital terbatas.
Western Union ($WU) menguraikan empat pilar strategi stablecoin mereka di UBS: 1) Membuka modal yang terjebak: memiliki “ratusan juta” yang terjebak di seluruh sistem perbankan untuk memungkinkan pembayaran waktu nyata. Beralih ke stablecoin membebaskan dolar, menghilangkan sekitar dua hari yang terjebak melalui perbankan koresponden.
Pilar ketiga adalah kartu stablecoin yang memberikan orang-orang di negara dengan inflasi tinggi cara untuk membelanjakan saldo dolar digital mereka tanpa harus beralih kembali ke mata uang lokal. Banyak keluarga di tempat-tempat dengan harga yang meningkat sudah memegang nilai dalam dolar. Kartu yang terikat pada saldo stabil membantu mereka membeli barang tanpa kehilangan uang akibat fluktuasi mendadak dalam nilai tukar.
Pilar keempat adalah rencana untuk menerbitkan token kepemilikan di Solana dengan menciptakan stablecoin sendiri. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengelola biaya, kepatuhan, dan distribusi sambil memanfaatkan mereknya untuk menjangkau pelanggan baru.
Kerja Sama dengan Bank Besar
Di sisi lain, Brian Armstrong, CEO Coinbase, menyatakan bahwa beberapa bank besar di AS kini bekerja sama dengan Coinbase dalam program percontohan yang mengeksplorasi penggunaan stablecoin, penyimpanan aset, dan perdagangan aset digital. Menurutnya, institusi-institusi ini mulai memperlakukan cryptocurrency sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka, bukan sekadar eksperimen jangka pendek, dan mereka ingin mendapatkan pengalaman langsung dengan alat yang sudah digunakan oleh pelanggan.
Program percontohan ini dirancang untuk membantu bank menguji cara yang aman untuk menyimpan aset digital, memahami bagaimana stablecoin dapat mempercepat pembayaran, serta mempelajari bagaimana perdagangan yang diatur dapat cocok dengan layanan yang ada. Armstrong melihat upaya awal ini sebagai tanda bahwa keuangan tradisional mulai bergerak ke dalam ekonomi crypto dengan cara yang praktis.
Peringatan dan Penafian
Informasi yang diberikan oleh Altcoin Buzz bukanlah nasihat keuangan. Ini ditujukan semata-mata untuk tujuan pendidikan, hiburan, dan informasi. Setiap pendapat atau strategi yang dibagikan adalah milik penulis/pemeriksa, dan toleransi risiko mereka mungkin berbeda dari Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin Anda alami dari investasi terkait informasi yang diberikan. Bitcoin dan cryptocurrency lainnya adalah aset berisiko tinggi; oleh karena itu, lakukan uji tuntas yang menyeluruh. Hak Cipta Altcoin Buzz Pte Ltd.