Asosiasi Blockchain Menolak Perluasan Larangan Berbagi Hasil Stablecoin

5 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Asosiasi Blockchain Menentang Larangan Penyedia Layanan Pihak Ketiga

Asosiasi Blockchain, sebuah organisasi advokasi nirlaba yang bergerak di bidang cryptocurrency, telah mengirimkan surat kepada Komite Perbankan Senat AS. Surat tersebut ditandatangani oleh lebih dari 125 kelompok dan perusahaan dalam industri crypto, menentang larangan terhadap penyedia layanan pihak ketiga dan platform yang menawarkan imbalan kepada pemegang stablecoin.

Argumen Terhadap Larangan

Mereka berpendapat bahwa memperluas larangan bagi penerbit stablecoin untuk berbagi hasil secara langsung dengan pelanggan, seperti yang diuraikan dalam kerangka regulasi stablecoin GENIUS, justru akan menghambat inovasi dan menyebabkan “konsentrasi pasar yang lebih besar.” Surat tersebut juga membandingkan imbalan yang ditawarkan oleh platform crypto dengan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kartu kredit, bank, dan penyedia pembayaran tradisional lainnya.

Asosiasi Blockchain menegaskan bahwa melarang platform crypto untuk menawarkan imbalan serupa bagi stablecoin akan memberikan keuntungan yang tidak adil kepada penyedia layanan keuangan yang sudah ada.

“Manfaat potensial dari stablecoin sebagai alat pembayaran tidak akan terwujud jika jenis pembayaran ini tidak dapat bersaing secara setara dengan mekanisme pembayaran lainnya. Imbalan dan insentif adalah fitur standar dalam pasar yang kompetitif,”

ungkap mereka.

Pernyataan dan Proposal Terkait Stablecoin

Asosiasi Blockchain telah mengeluarkan beberapa pernyataan dan surat yang menolak upaya untuk melarang platform crypto berbagi peluang yang menghasilkan hasil dengan pelanggan, dengan alasan bahwa imbalan ini membantu konsumen mengatasi inflasi. Sementara itu, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), lembaga regulasi AS yang mengawasi dan mengasuransikan sektor perbankan, baru-baru ini menerbitkan proposal yang memungkinkan bank untuk menerbitkan stablecoin melalui anak perusahaan.

Dalam proposal tersebut, baik bank maupun anak perusahaan stablecoin-nya akan tunduk pada aturan dan penilaian FDIC terkait kelayakan finansial, termasuk persyaratan cadangan.

Penolakan Terhadap Klaim Ancaman

Asosiasi Blockchain terus menolak klaim bahwa stablecoin yang menghasilkan hasil dan berbagi imbalan dengan pelanggan mengancam sektor perbankan dan pinjaman bank.

“Bukti tidak mendukung klaim bahwa imbalan stablecoin mengancam bank komunitas atau kapasitas pinjaman,”

kata mereka, menambahkan bahwa sulit untuk membuktikan bahwa pinjaman bank sebenarnya dibatasi oleh simpanan pelanggan.

Meskipun demikian, industri perbankan telah melobi menentang stablecoin yang menghasilkan hasil dan platform crypto yang berbagi hasil dengan klien, karena khawatir bahwa bunga yang ditawarkan pada produk aset digital akan menggerogoti pangsa pasar bank.