Usulan Deregulasi Pertukaran Kripto di Korea Selatan
Usulan deregulasi pertukaran kripto di Korea Selatan berpotensi besar memengaruhi industri perbankan di negara tersebut. Menurut laporan dari Financial Post Korea Selatan, Partai Demokrat, partai terbesar di Majelis Nasional, saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan janji dalam manifesto mereka untuk menghapus aturan-aturan terkait perbankan fiat yang berlaku saat ini.
Aturan dan Implikasi Deregulasi
Aturan yang ada mewajibkan pertukaran kripto yang melakukan perdagangan dengan fiat domestik untuk menjalin kemitraan dengan bank yang menyediakan layanan perbankan bagi pelanggan melalui akun bank terkait dompet kripto. Pada akhir April, partai yang berkuasa, People Power Party (PPP), telah menyampaikan beberapa janji terkait kripto, termasuk janji untuk menghapus aturan tersebut.
“Jika Partai Demokrat benar-benar mengikuti langkah ini, hal itu bisa menandai berakhirnya era kesepakatan perbankan eksklusif.”
Sebagai akibatnya, pertukaran kripto akan bebas untuk menjalin kerja sama dengan berbagai bank, yang berpotensi menimbulkan masalah bagi K Bank. K Bank telah menjalin kemitraan dengan pertukaran terkemuka, Upbit, dan kemitraan ini telah berkontribusi pada pertumbuhan eksponensial kedua belah pihak.
Sektor Perbankan dan Pemilihan Presiden
Media tersebut juga mencatat bahwa sektor perbankan kini siap untuk “menghadapi perubahan” karena dorongan untuk deregulasi semakin kuat menjelang pemilihan presiden. Tim kampanye calon presiden dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, dilaporkan “sangat mempertimbangkan” untuk membuat janji yang hampir serupa. Ini akan berdampak langsung pada K Bank, yang menghadapi tantangan di masa depan, terutama karena sebelumnya para kritikus menyatakan bahwa ketergantungan K Bank pada bisnis yang terkait dengan Upbit dapat menghambat rencana jangka panjangnya untuk menjadi perusahaan publik.
Pemilihan dan Dukungan untuk Kebijakan Kripto
K Bank telah menjadi mitra bank eksklusif Upbit sejak pertengahan 2020, dan perdagangan di Upbit menyumbang hampir 68% dari total perdagangan di pasar domestik Korea Selatan. Korea Selatan dijadwalkan menyelenggarakan pemilihan pada 3 Juni mendatang setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk memecat Presiden Yoon Suk-yeol awal tahun ini. Lee saat ini memimpin dalam sebagian besar jajak pendapat dengan selisih sekitar 20%.
Kebijakan Aset Digital dan Sikap Regulator
Sebagai respons terhadap upaya PPP untuk menarik pemilih muda dengan kebijakan yang ramah terhadap kripto, Partai Demokrat meluncurkan Komite Aset Digital pada 13 Mei, yang dipimpin oleh anggota parlemen pro-industri, Min Byoung-dug. Min sebelumnya telah menyerukan kesetaraan pajak antara trader saham Korea Selatan dan investor kripto, serta mendesak Seoul untuk menyetujui produk Bitcoin spot ETFs.
Regulator di Korea Selatan juga tampaknya bersiap untuk melonggarkan sikap tegas terhadap sektor kripto. Laporan yang sama menyebutkan bahwa Komisi Layanan Keuangan (FSC) sedang “mencari langkah-langkah deregulasi bersyarat.” Ketua FSC, Kim Byung-hwan, menyampaikan dalam konferensi pers baru-baru ini bahwa sektor ini membutuhkan perhatian. Seorang eksekutif dari industri keuangan, yang namanya tidak disebutkan, juga memberikan pandangannya kepada media.