Bank Sentral Afrika Selatan Ajukan Banding atas Putusan Terkait Regulasi Cryptocurrency

2 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
4 tampilan

Bank Sentral Afrika Selatan Ajukan Banding

Bank Sentral Afrika Selatan (SARB) telah mengajukan banding atas putusan Pengadilan Tinggi yang mengkritik ketergantungannya pada hukum kontrol pertukaran yang sudah usang untuk mengatur cryptocurrency. Dalam bandingnya yang diajukan pada 2 Juni, SARB menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi telah memberikan keputusan yang keliru dengan mendukung Standard Bank, lembaga keuangan lokal yang merasa dirugikan oleh keputusan bank sentral untuk menyita bitcoin milik kliennya.

Kasus Leo Cash and Carry

Menurut laporan dari Moneyweb, klien yang dimaksud, Leo Cash and Carry, dituduh menggunakan cryptocurrency sebagai bagian dari skema untuk mengekspor danam, mata uang asing, dan modal dari Republik secara langsung atau tidak langsung ketika ia mentransfer 4.400 bitcoin ke bursa Huobi yang berbasis di Seychelles. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa bank sentral mempermasalahkan penentuan pengadilan yang menyatakan bahwa cryptocurrency bukanlah uang atau mata uang asing dalam perspektif hukum kontrol pertukaran.

Pernyataan Hakim

Sebagaimana dilaporkan oleh Bitcoin.com News, Hakim Mandlenkosi Motha dari Pengadilan Tinggi Pretoria menolak anggapan bahwa cryptocurrency dapat dianggap sebagai uang. Ia juga mempertanyakan apakah Regulasi Kontrol Pertukaran yang diberlakukan pada tahun 1961 masih relevan untuk mengatur cryptocurrency yang baru muncul dalam 15 tahun terakhir.

Argumen SARB dalam Banding

Namun, dalam bandingnya, SARB berargumen bahwa Regulasi 22C dari hukum kontrol pertukaran memberikan wewenang bagi bank sentral untuk memblokir transaksi yang dianggap melanggar regulasi tersebut, sehingga Pengadilan Tinggi dianggap keliru dalam keputusannya. SARB menegaskan bahwa permohonan dari Standard Bank seharusnya ditolak jika pengadilan tidak keliru dalam membuat keputusannya.

Respon dari CEO Future Forex

“Jelas bahwa Bank Sentral telah melakukan kesalahan, memungkinkan individu untuk menghindari kontrol pertukaran, yang pada dasarnya membuat keseluruhan sistem kontrol itu tidak relevan, karena Anda bisa menarik dana sebanyak yang diinginkan dalam bentuk cryptocurrency dan mengirimkannya ke dolar di luar negeri. Saya yakin ada orang yang melakukan hal itu,” kata Harry Scherzer, CEO Future Forex.

Meskipun demikian, ia memuji langkah SARB untuk segera mengajukan banding atas putusan tersebut, sebuah langkah yang secara efektif mengembalikan status quo di Afrika Selatan.