Bank Terbesar yang Didukung Negara Rusia Tidak Melihat Kegunaan untuk CBDC, Jadi Mengapa Tetap Melanjutkan?

8 jam yang lalu
2 menit baca
2 tampilan

Rubel Digital Rusia: Tantangan dan Harapan

Saat Rusia bersiap meluncurkan rubel digitalnya, beberapa bankir terkemuka di negara itu masih meragukan ide tersebut. Pertanyaan mulai muncul lebih keras mengenai apakah negara ini benar-benar membutuhkan mata uang digital bank sentral (CBDC). Yang menarik, kekhawatiran ini tidak hanya datang dari kritikus luar negeri, tetapi juga dari dalam sistem keuangan Rusia sendiri.

Pernyataan German Gref

Salah satu pertanyaan tersebut diangkat oleh German Gref, CEO Sberbank, bank terbesar yang dikendalikan negara di Rusia. Dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di sela-sela Kongres Keuangan tahunan Bank Rusia, Gref menyatakan bahwa ia tidak melihat skenario di mana rubel digital akan memicu transformasi besar-besaran dalam ekonomi.

“Keuangan kami sudah sepenuhnya digital. Semua yang dapat ditawarkan oleh rubel digital sudah disediakan oleh sistem pembayaran tanpa tunai. Bank kami sudah cukup maju secara teknologi. Saya tidak melihat satu pun produk baru yang tidak bisa dilakukan dengan rubel biasa,”

ujarnya.

Komentar Gref menjadi sorotan tidak hanya karena posisinya sebagai pemimpin Sberbank, yang memiliki lebih dari 100 juta klien atau hampir 69% dari populasi Rusia, tetapi juga karena bank ini diharapkan memainkan peran sentral dalam peluncuran rubel digital. Namun, Bank Rusia memiliki pandangan yang berbeda. Mereka berargumen bahwa rubel digital, sebagai bentuk ketiga dari mata uang nasional di samping uang tunai dan uang tanpa tunai, dapat membawa manfaat besar seiring waktu.

Potensi Manfaat Rubel Digital

Dalam laporan penelitian terbaru tentang pilot rubel digital, bank sentral menyoroti beberapa potensi manfaat, seperti transaksi keuangan yang lebih cepat, lebih transparan, dan lebih aman. Namun, keuntungan ini tampaknya lebih menguntungkan otoritas daripada masyarakat umum, karena rubel digital terutama menawarkan alat baru untuk manajemen keuangan tingkat negara dan memperluas inklusi keuangan.

Rusia sudah memiliki sistem pembayaran digital yang solid, dengan versi Visa/Mastercardnya sendiri serta beberapa aplikasi perbankan seluler yang cukup maju. Dari sudut pandang pengguna, masih belum jelas mengapa seseorang harus beralih ke metode pembayaran baru. Meski demikian, Bank Rusia terus menyoroti apa yang mereka lihat sebagai manfaat jangka panjang. Mereka berencana untuk memulai adopsi massal rubel digital pada 1 September 2026 dan berharap sistem ini menjadi bagian reguler dari kehidupan keuangan dalam waktu lima hingga tujuh tahun ke depan.

Insentif dan Biaya

Untuk membuat rubel digital lebih menarik, terutama bagi pengguna sehari-hari, bank sentral menghapus semua biaya pada transfer antar individu. Meskipun bisnis masih harus membayar komisi, jumlahnya lebih rendah dibandingkan dengan sistem pembayaran atau layanan kartu saat ini. Misalnya, mengirim uang dari pengguna pribadi ke bisnis dikenakan biaya maksimum 1.500 rubel (sekitar $19) atau 0,3% dari jumlah transfer, sementara pembayaran utilitas dibatasi pada 10 rubel atau 0,2%.

Bank sentral juga menawarkan insentif kepada bank dan peserta lain yang membantu mengoperasikan platform rubel digital. Mitra ini akan menerima komisi kecil untuk memfasilitasi berbagai jenis transaksi, meskipun jumlahnya diatur dengan ketat. Pembayaran dilakukan dalam rubel digital dan ditangani langsung melalui sistem akuntansi terpusat platform.

Masa Depan Rubel Digital

Bank Rusia bersikeras bahwa ini adalah tentang masa depan. Rubel digital bukan hanya alat pembayaran lain, kata bank sentral, melainkan langkah menuju sistem keuangan yang lebih modern dan fleksibel. Pejabat percaya bahwa platform ini dapat membuat pembayaran pemerintah lebih efisien, membantu melacak dana publik dengan lebih transparan, dan bahkan membuka jalan untuk jenis kontrak pintar serta otomatisasi baru dalam keuangan.

Namun, CEO Sberbank masih meragukan hal ini, setidaknya untuk saat ini. Fase pilot untuk rubel digital telah berlangsung sejak Agustus 2023, dan lebih banyak fungsionalitas sedang diuji secara bertahap. Beberapa pihak berpendapat bahwa nilai sebenarnya dari rubel digital mungkin hanya akan terlihat saat sistem pembayaran internasional menjadi lebih terfragmentasi, dan Rusia mencari alat baru untuk menghindari sanksi serta menyederhanakan perdagangan dengan mitra asing tertentu. Dalam skenario tersebut, rubel digital mungkin tidak mengubah kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar orang Rusia, tetapi tetap bisa menjadi instrumen yang berguna bagi negara. Satu hal yang pasti, Bank Rusia tampaknya bertekad untuk tetap pada jalurnya, meskipun beberapa bankir terkemuka di negara itu secara terbuka mempertanyakan tujuan dari semua ini.