Binance Menjadi Bursa Pertama yang Memperoleh Lisensi Aset Digital Lengkap di Abu Dhabi

5 hari yang lalu
Waktu baca 1 menit
4 tampilan

Binance Memasuki Fase Baru dalam Kepastian Regulasi

Binance memasuki fase baru dalam kepastian regulasi setelah mengonfirmasi bahwa Abu Dhabi telah menyetujui rangkaian lengkap lisensi untuk Binance.com. Langkah regulasi ini dapat mengubah cara platform globalnya beroperasi pada tahun 2026. Menurut siaran pers perusahaan pada 7 Desember, Otoritas Regulasi Layanan Keuangan di Abu Dhabi telah memberikan lisensi penuh untuk Binance.com di bawah kerangka Abu Dhabi Global Market (ADGM). Dengan demikian, Binance menjadi bursa pertama yang mengoperasikan infrastruktur pasar lengkap di yurisdiksi tersebut.

Lisensi dan Hak Operasional

Persetujuan ini memberikan Binance hak untuk menjalankan tempat perdagangan, operasi kliring, layanan kustodi, proses penyelesaian, dan aktivitas broker-dealer melalui tiga entitas yang diatur di dalam ADGM. Masing-masing entitas memiliki izin tersendiri, namun bersama-sama mereka membentuk struktur yang mencerminkan cara pasar keuangan tradisional beroperasi.

Abu Dhabi sebagai Pusat Operasional

Perkembangan ini terjadi bersamaan dengan laporan bahwa Abu Dhabi sedang menjadi pusat pemerintahan de facto untuk Binance.com. Meskipun perusahaan belum mengonfirmasi pergeseran kantor pusat globalnya, struktur lisensi dan kejelasan regulasi menunjukkan bahwa ADGM kini menjadi jangkar operasional utamanya.

“ADGM adalah salah satu regulator keuangan yang paling dihormati di dunia. Memiliki lisensi FSRA di bawah kerangka standar emas mereka menunjukkan bahwa Binance memenuhi standar internasional tertinggi untuk kepatuhan, tata kelola, manajemen risiko, dan perlindungan konsumen,” ujar Richard Teng, Co-CEO Binance.

Kejelasan Hukum dan Model Operasional

Lisensi ini juga memberikan Binance tingkat kejelasan hukum yang sulit diperolehnya di Amerika Serikat dan beberapa bagian Eropa. Dengan lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia, bursa ini beralih ke model yang dibangun di atas integrasi regulasi yang lebih dalam daripada fleksibilitas yurisdiksi.

Binance mengharapkan untuk mulai beroperasi di bawah izin ADGM-nya pada 5 Januari 2026, setelah menyelesaikan persiapan akhir. Uni Emirat Arab (UAE) telah mempercepat pendekatannya terhadap pengawasan aset digital. Undang-undang federal baru yang mulai berlaku pada bulan November kini memberlakukan sanksi berat terhadap aktivitas kripto yang tidak berlisensi di semua zona bebas, memperkuat komitmen negara terhadap aturan kepatuhan yang jelas.

Ekspansi dan Infrastruktur di UAE

Binance telah memperluas jejaknya di UAE, didukung oleh acara seperti Binance Blockchain Week di Dubai awal bulan Desember ini, di mana para pemimpin industri memuji kejelasan regulasi yang kuat di negara tersebut sebagai keuntungan kompetitif utama. Infrastruktur institusional di kawasan ini juga semakin mendalam. Stablecoin Ripple, RLUSD, baru-baru ini menerima status “Token Referensi Fiat yang Diterima” di bawah ADGM, memungkinkan penggunaan yang diatur dalam kustodi, perdagangan, dan aliran pembayaran.

Secara terpisah, Binance Pay kini mendukung pembayaran kripto untuk bea impor dan ekspor melalui Bea Cukai Dubai, memungkinkan penyelesaian yang lebih cepat untuk UKM. Peluncuran Binance di ADGM pada Januari 2026 akan menandai pertama kalinya platform globalnya beroperasi di bawah rezim pengawasan komprehensif yang berstandar emas.