Bitwise Menjadi Perusahaan Pertama yang Mengungkap Alamat BTC: Mengapa Perusahaan Lain Belum Mengikutinya?

4 minggu yang lalu
2 menit baca
5 tampilan

Perkembangan Perusahaan Bitcoin

Jumlah perusahaan yang berfokus pada Bitcoin terus berkembang. Banyak dari perusahaan di sektor lain mulai mengalokasikan kas Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, sebagian besar dari mereka enggan mengungkap alamat Bitcoin yang mereka miliki. Mengapa banyak perusahaan ragu untuk melakukan pengungkapan tersebut? Apakah ada kemungkinan bahwa beberapa perusahaan tidak benar-benar memiliki Bitcoin yang mereka klaim?

Bitwise dan Keterbukaan Alamat Bitcoin

Pada 24 Januari 2024, Bitwise mencetak sejarah sebagai perusahaan pertama yang mengungkap alamat ETF Bitcoin spot mereka secara publik. Dalam pengumuman tersebut, Bitwise mengumumkan bahwa ETF Bitcoin mereka (BITB) menjadi ETF Bitcoin pertama di Amerika Serikat yang menerbitkan alamat Bitcoin dari kepemilikannya. Sekarang, siapa pun dapat memverifikasi kepemilikan dan aliran BITB secara langsung di blockchain.

Keterbukaan on-chain adalah inti dari etos Bitcoin, dan Bitwise membersihkan keraguan tentang solvabilitasnya dengan langkah transparan ini. Langkah menuju keterbukaan ini selaras dengan desain transparan jaringan Bitcoin, di mana semua transaksi dan pihak yang terlibat dapat terlihat dan diaudit. Meski Bitwise adalah salah satu pemegang Bitcoin terbesar, banyak pengamat menyarankan bahwa perusahaan pemegang Bitcoin lainnya seharusnya mengikuti jejak ini dan menjadikan kas mereka lebih transparan. Sayangnya, hingga saat ini, satu setengah tahun setelah pengungkapan oleh Bitwise, perusahaan lain belum mengikuti.

Apakah Bitwise Melakukannya dengan Cara yang Tepat?

Fred Krueger, co-author Big Bitcoin Book, menjelaskan melalui platform X bagaimana seharusnya perusahaan mengungkapkan alamat BTC dengan beberapa perbaikan, dan menggunakan Bitwise sebagai contoh. Ia memberikan rekomendasi untuk meningkatkan transparansi, yaitu dengan:

  1. Menambahkan Bukti Kepemilikan Kriptografi: Saat ini, Bitwise hanya mengungkapkan alamat dompet, tetapi belum menerbitkan pesan yang ditandatangani sebagai bukti bahwa mereka benar-benar mengendalikan kunci privat. Siapa pun dapat mencantumkan alamat manapun tanpa bukti valid. Sebagai solusi, Krueger menyarankan agar Bitwise menandatangani pesan sebagai contoh seperti: “Perusahaan ini mengendalikan alamat ini…”
  2. Mengungkapkan Beberapa Alamat: Krueger mencatat bahwa hanya berbagi satu alamat tidak cukup; perusahaan perlu mengungkapkan beberapa alamat seiring transaksi yang dilakukan. Hal ini penting mengingat dana bisa bergerak sebagai bagian dari rebalancing atau operasi lainnya.
  3. Menggunakan Alamat Taproot dan SegWit: Untuk mengurangi risiko serangan kuantum, yang meskipun dianggap spekulatif, Krueger merekomendasikan penggunaan alamat Taproot dan SegWit yang tidak terpakai untuk saldo publik dan menggantinya setelah digunakan.
  4. Audit Pihak Ketiga: Menerapkan audit pihak ketiga untuk memastikan keaslian dan keberlangsungan alamat yang diungkapkan dapat meningkatkan transparansi. Bukti kriptografi otomatis juga dapat memberikan peningkatan transparansi secara real-time.

Kurangnya transparansi ini mungkin memberikan perusahaan lebih banyak ruang untuk beroperasi, tetapi juga menimbulkan keraguan di kalangan publik. Beberapa orang berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan pemegang Bitcoin bisa jadi mencairkan aset mereka secara diam-diam. Namun, tidak ada yang mengetahui keberadaan Bitcoin tersebut secara pasti.

Klaim dan Tuntutan Hukum

Sejak 20 Mei 2025, perusahaan seperti Strategy mengklaim memiliki lebih dari 570.000 Bitcoin, menjadikannya sebagai pemegang Bitcoin terbesar di antara perusahaan. Namun, pada 19 Mei, Strategy menghadapi tuntutan hukum, di mana para investor menuduh bahwa para perwakilan perusahaan membuat klaim yang menyesatkan tentang strategi Bitcoin mereka. Mungkin, dengan meningkatkan transparansi, masalah ini dapat dihindari sejak awal.

Sementara perusahaan-perusahaan tidak terburu-buru untuk menunjukkan alamat Bitcoin mereka, pihak ketiga menemukan alamat-alamat tersebut dan mempublikasikannya. Ini memberikan kepercayaan dan kesempatan bagi masyarakat untuk mengamati pergerakan aset Bitcoin. Pada akhir Januari 2025, Arkham Intelligence mengidentifikasi 96% alamat yang dimiliki oleh Strategy. Alamat Bitcoin ini sebagian besar berasal dari Coinbase Prime dan Anchorage Digital, serta disimpan melalui Fidelity Digital.

Metaplanet dan Strategi Pembelian Berkala

Perusahaan Asia terbesar yang memegang Bitcoin, yaitu Metaplanet dari Jepang, berencana mengakumulasi 10.000 Bitcoin pada akhir 2025 dan menambah 21.000 Bitcoin lagi pada tahun 2026. Mereka dikenal karena strategi pembelian berkala yang konsisten. Meskipun demikian, informasi alamat Bitcoin mereka tidak dipublikasikan seperti halnya Bitwise. Sampai 20 Mei, Metaplanet telah mengumpulkan 7.800 Bitcoin.