Bos Bursa Crypto Ditemukan Tewas di Penjara Turki, Media Negara Mengonfirmasi

2 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
6 tampilan

Penemuan Tewas Faruk Fatih Ozer

Faruk Fatih Ozer, mantan CEO bursa cryptocurrency Thodex yang bangkrut, ditemukan tewas di sel penjaranya di kota Tekirdag, Turki bagian barat. Penyiar negara TRT melaporkan berita ini pada hari Sabtu. Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung dan pihak berwenang fokus pada kemungkinan bahwa Ozer melakukan bunuh diri.

Riwayat Thodex

Pria berusia 31 tahun ini sedang menjalani hukuman penjara selama 11.196 tahun karena berbagai kejahatan, termasuk penipuan dan memimpin organisasi kriminal, setelah keruntuhan Thodex pada tahun 2021.

Ozer mendirikan Thodex di Istanbul pada tahun 2017, meskipun ia adalah seorang putus sekolah menengah. Platform ini tumbuh menjadi salah satu bursa crypto terbesar di Turki dengan sekitar 390.000 hingga 400.000 pengguna. Thodex merupakan satu-satunya platform di Turki pada saat itu yang menawarkan layanan ATM Bitcoin.

Kampanye Promosi dan Keruntuhan

Bursa ini menjalankan kampanye promosi terakhirnya dari 15 Maret hingga 15 April 2021, dengan menawarkan Dogecoin gratis kepada pengguna baru. Sekitar 4 juta token didistribusikan dalam kampanye tersebut, yang bertepatan dengan “Dogeday” pada 20 April 2021, ketika harga Dogecoin meningkat sebesar 20%.

Namun, pada tanggal 20 April 2021, pengguna mulai mengalami gangguan transaksi. Thodex mengklaim bahwa masalah tersebut disebabkan oleh serangan siber. Keesokan harinya, perdagangan dihentikan sepenuhnya dan pengguna tidak dapat lagi mengakses akun mereka. Sementara dakwaan awal jaksa memperkirakan total kerugian sekitar $24 juta, media Turki melaporkan angka kerugian setinggi $2 miliar. Perusahaan analitik blockchain Chainalysis memperkirakan kerugian mencapai $2,6 miliar.

Pelarian dan Penangkapan

Setelah keruntuhan perusahaan, Ozer melarikan diri ke Albania. Surat perintah penangkapan internasional dari Interpol dikeluarkan pada April 2021. Ia ditangkap di Albania pada 30 Agustus 2022, setelah lebih dari setahun dalam pelarian. Sebuah pengadilan Albania memerintahkan ekstradisinya ke Turki pada tahun 2022.

Ozer diekstradisi pada April 2023 dan ditahan oleh polisi setibanya di Turki. Pada 7 September 2023, sebuah pengadilan di Istanbul menemukan Ozer bersalah atas beberapa tuduhan, termasuk penipuan berat, memimpin organisasi kriminal, pencucian uang, dan menjadi anggota organisasi kriminal. Ia dijatuhi hukuman 11.196 tahun, 10 bulan, dan 15 hari penjara serta didenda 135 juta lira Turki.