Celah Hukum di Jerman: Pria Ini Lolos dari Tuduhan Pencurian Crypto Senilai $2,9 Juta

14 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

Kasus Pencurian Cryptocurrency di Jerman

Seorang pria yang diadili di Jerman berhasil lolos dari tuduhan kriminal setelah diduga mencuri cryptocurrency senilai $2,9 juta (€2,5 juta) melalui transfer yang tidak sah, berkat serangkaian celah hukum yang tidak biasa. Kasus ini, yang diproses oleh Pengadilan Tinggi Braunschweig (OLG), melibatkan dugaan pencurian 25 juta token yang tidak ditentukan.

Proses Hukum dan Keputusan Pengadilan

Menurut dokumen pengadilan, terdakwa membantu korban menyiapkan dompet crypto untuk sebuah proyek dan, dalam proses tersebut, dilaporkan mendapatkan akses ke frasa seed 24 kata. Ia kemudian diduga mentransfer token dari dompet korban ke dua dompet lain yang berada di luar kendali korban. Namun, berdasarkan Pasal 242 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jerman (StGB), pencurian didefinisikan sebagai “pengambilan barang bergerak milik orang lain.” Karena cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum tidak memiliki bentuk fisik, hukum Jerman tidak mengakui mereka sebagai “barang”—artinya tuduhan pencurian tradisional tidak dapat diterapkan, menurut surat kabar Jerman, Heise.

Tuduhan Lain yang Ditolak

Tuduhan potensial lainnya juga tidak berhasil. Para hakim memutuskan bahwa “penipuan komputer” tidak berlaku karena transaksi blockchain tidak dapat dihubungkan secara jelas dengan manipulasi data yang tidak sah dengan niat untuk mendapatkan keuntungan.

“Sebuah deklarasi otorisasi yang sah untuk transaksi tidak dapat diasumsikan dalam jaringan blockchain terdesentralisasi,”

temukan pengadilan. Mereka juga menolak tuduhan pemalsuan data bukti, dengan alasan “kurangnya identifikasi penerbit.” Para hakim juga menemukan bahwa kasus “perubahan data” tidak berlaku. Meskipun mereka mengakui bahwa data telah diubah, mereka menyatakan bahwa karena transaksi dilakukan di blockchain,

“modifikasi data dilakukan oleh operator jaringan dan dengan demikian oleh orang-orang yang berwenang untuk mengelola data.”

Implikasi dan Potensi Tindakan Perdata

Meskipun terdakwa mungkin telah menghindari penuntutan pidana, ia masih dapat menghadapi tindakan perdata—sebuah skenario yang mungkin mengingat jumlah yang terlibat. Seorang pengacara dari WINHELLER, sebuah firma hukum Jerman yang mengkhususkan diri dalam aset crypto, mengatakan kepada Decrypt bahwa “perubahan legislasi sangat mungkin terjadi” karena putusan ini menciptakan celah perlindungan besar di mana jutaan dalam crypto dapat dicuri tanpa konsekuensi kriminal. Para ahli memprediksi bahwa ini akan “memaksa reformasi mendesak” untuk memperluas undang-undang pencurian agar mencakup aset digital dan menciptakan “ketentuan kriminal terkait crypto yang spesifik.”