Potensi Stablecoin Menurut CEO KeyCorp
Chris Gorman, CEO KeyCorp Bank yang mengelola aset senilai $185 miliar, menyatakan bahwa stablecoin memiliki “banyak potensi,” menjadikannya solusi yang menarik bagi klien. Dalam wawancara dengan CNBC di program ‘Squawk on the Street’, ia membahas lingkungan operasional KeyCorp dan menyentuh mengenai undang-undang terbaru terkait stablecoin di AS.
“Ketika kita berbicara tentang stablecoin, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan,” kata Gorman. “Ada bagian institusional yang setara, seperti prime brokerage, yang kemungkinan akan didominasi oleh beberapa bank internasional.”
Ia menekankan pentingnya penyimpanan nilai, menambahkan bahwa klien KeyCorp Bank menginginkan opsi ini. “Mereka ingin menyimpannya di dompet mereka, dan kami akan mengakomodasi kebutuhan tersebut. Kami akan memastikan untuk melakukannya.”
Ancaman dan Peluang dari Stablecoin
Ketika ditanya tentang kemungkinan stablecoin menggerogoti simpanan di bank, Gorman mengakui bahwa ini bisa menjadi ancaman, meskipun bukan ancaman yang segera. “Saya percaya industri akan merespons dengan baik,” ujarnya.
Stablecoin Sebagai Solusi yang Efisien untuk Klien
Gorman menekankan bahwa stablecoin menawarkan kecepatan, biaya yang lebih rendah, dan efisiensi, menjadikannya “solusi yang sangat baik untuk klien kami.” Ia juga menyoroti pentingnya pembayaran yang dapat diprogram, yang perlu diadopsi oleh setiap bank, baik untuk escrow maupun keperluan lainnya. “Saya cukup antusias tentang hal ini,” tambahnya.
Selanjutnya, KeyCorp berencana untuk memberikan kemampuan kepada pelanggan untuk memperdagangkan dan menyimpan cryptocurrency melalui platform perbankannya. Penandatanganan Undang-Undang GENIUS minggu lalu telah menciptakan lingkungan regulasi yang lebih mendukung bagi stablecoin, yang mendorong pemberi pinjaman besar untuk menjelajahi kelas aset ini.
Pergerakan Bank Besar Terhadap Stablecoin
JPMorgan Chase, bank terbesar di AS, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sedang menjajaki pinjaman terhadap kepemilikan cryptocurrency klien dan menyebut stablecoin sebagai “nyata.” CEO Jamie Dimon mengonfirmasi bahwa JPMorgan akan terlibat baik dalam token simpanan maupun stablecoin.
Selain itu, CEO Bank of America, Brian Moynihan, menyatakan bahwa bank tersebut sedang bekerja untuk meluncurkan stablecoin, meskipun garis waktu peluncurannya belum jelas. “Kami telah melakukan banyak pekerjaan,” ujarnya, menambahkan bahwa pasti akan ada stablecoin di masa depan.
Citi, yang berbasis di New York, juga sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan stablecoin-nya sendiri, menurut CEO Jane Fraser. Bank dengan aset $2,6 triliun ini “sangat aktif” dalam ruang simpanan yang ter-tokenisasi. Di sisi lain, Morgan Stanley terus memantau perkembangan stablecoin dengan cermat.