Kolaborasi Coinbase dan Irdeto dalam Melawan Kejahatan Siber
Bursa cryptocurrency terkemuka, Coinbase, telah menjalin kemitraan dengan tim keamanan platform digital Irdeto untuk melawan pembajakan dan kejahatan siber yang didanai oleh cryptocurrency. Dalam pernyataan bersama, Irdeto menyebut bahwa kolaborasi ini akan memperkuat Layanan Cyber mereka, terutama dalam hal Gangguan Pembayaran. Tim ini bertugas menemukan dan menghapus aktor-aktor ancaman yang memanfaatkan platform cryptocurrency untuk membiayai kegiatan ilegal.
Menurut siaran pers, Irdeto akan memberikan Coinbase laporan investigasi yang komprehensif untuk membantu mereka mengidentifikasi dan menghapus aktor jahat. “Kolaborasi ini mengganggu kemampuan penjahat untuk menerima pembayaran atas layanan ilegal dan menghentikan kemajuan mereka menuju bentuk kejahatan siber yang lebih serius,” ujar mereka.
Perluasan Jangkauan Penyelidikan
Lebih jauh, Irdeto berencana memperluas jangkauan penyelidikannya mengingat meningkatnya penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran untuk layanan ilegal dan pencucian uang oleh kelompok kriminal. Selain itu, tim Layanan Cyber tersebut juga akan mendukung klien dalam melaporkan kegiatan ilegal dan aktor jahat kepada penegak hukum. Dengan demikian, mereka membantu dalam mengidentifikasi pemilik alamat cryptocurrency, melanjutkan penyelidikan, menangkap pelanggar, menyusun kasus penuntutan, serta mendukung penyitaan dan pemulihan aset cryptocurrency ilegal.
Mark Mulready, Wakil Presiden Layanan Cyber di Irdeto, menyatakan bahwa kemitraan ini “memberdayakan kami untuk menghapus dukungan finansial bagi para bajak laut dan pengembang penipuan, sebelum mereka dapat memperluas operasi mereka.” Dia menambahkan, “Ini adalah contoh kuat tentang bagaimana kolaborasi strategis di industri dapat mengganggu infrastruktur kriminal dan melindungi ekosistem digital.”
Mengurangi Infrastruktur Kejahatan Siber dari Sumbernya
Hasil penyelidikan Irdeto menunjukkan bahwa aktor-aktor ancaman di seluruh ekosistem hiburan video dan permainan semakin memanfaatkan cryptocurrency untuk kegiatan ilegal. Tim tersebut membagikan apa yang mereka sebut sebagai “tren yang mengkhawatirkan”; penggunaan cryptocurrency oleh penyedia layanan ilegal meningkat dari 13% pada 2022 menjadi 17% pada 2023, dan diperkirakan mencapai 19% pada akhir 2024. Oleh karena itu, kemitraan ini bertujuan untuk mengganggu infrastruktur kriminal siber dari sumbernya.
Irdeto berkomitmen untuk tidak hanya mendeteksi ancaman, tetapi juga secara aktif membongkar infrastruktur yang mendukungnya, tambah Mulready. Perusahaan ini juga berencana untuk terus bekerja sama dengan penyedia layanan transaksi digital dan lembaga penegak hukum di seluruh dunia. Dia mencatat bahwa kemitraan seperti yang dijalin dengan Coinbase dapat meningkatkan pelayanan di bidang Gangguan Pembayaran, sehingga membantu memerangi kejahatan siber di berbagai sektor.
Menurut John Kothanek, VP Coinbase di Global Intelligence, “Kemitraan dengan Irdeto memungkinkan kami untuk bergerak cepat berdasarkan intelijen berkualitas tinggi, mengganggu aktor jahat di tahap awal, dan memperkuat kepercayaan dalam ekosistem cryptocurrency.”
Implikasi Keamanan dan Penegakan Hukum
Di sisi lain, sebelumnya pada bulan Mei, penjahat siber menuntut $20 juta dalam Bitcoin sebagai pemerasan yang menyasar bursa serta pelanggannya. Tak lama kemudian, Departemen Kehakiman AS (DOJ) membuka penyelidikan terhadap pelanggaran keamanan tersebut. Menanggapi insiden ini, kepala hukum Coinbase, Paul Grewal, menyatakan bahwa “kami telah memberi tahu dan bekerja sama dengan DOJ serta lembaga penegak hukum AS dan internasional lainnya, dan kami menyambut baik upaya penegakan hukum untuk menuntut pelanggar ini.” Pada 25 Mei, para investor mengajukan gugatan class action dengan tuduhan bahwa bursa gagal mengungkapkan pelanggaran data yang serius dan pelanggaran regulasi dengan cepat, yang berkontribusi pada penurunan harga saham.