Putusan Menolak Pembebasan Kebangkrutan Nathan Fuller
Program U.S. Trustee (USTP) baru-baru ini berhasil memperoleh putusan yang menolak pembebasan kebangkrutan lebih dari $12,5 juta kepada Nathan Fuller, seorang pria asal Texas yang menyembunyikan aset dan memberikan keterangan palsu dalam kasus kebangkrutannya untuk menghindari kewajiban kepada kreditor, termasuk para investor dalam skema Ponzi cryptocurrency yang dijalankannya.
Detail Kasus Kebangkrutan
Pada 1 Agustus, Pengadilan Kebangkrutan untuk Distrik Selatan Texas mengeluarkan putusan default terhadap Fuller, yang merupakan debitur bab 7. Fuller memiliki Privvy Investments LLC, sebuah perusahaan investasi cryptocurrency yang digunakannya untuk mengalihkan dana dari para investor. Fuller menghabiskan sebagian besar dana tersebut untuk barang-barang mewah, perjalanan judi, dan membeli rumah senilai hampir $1 juta untuk mantan istrinya, yang terlibat dalam bisnis dan dengan siapa Fuller masih tinggal.
“Penipu yang berusaha membersihkan skema mereka tidak akan menemukan perlindungan dalam kebangkrutan,” kata U.S. Trustee Kevin Epstein dari Wilayah 7, yang mencakup Distrik Selatan Texas. “USTP tetap waspada terhadap kasus yang diajukan oleh debitur yang tidak jujur, yang mengancam integritas sistem kebangkrutan.”
Proses Hukum dan Pengakuan
Fuller mengajukan kebangkrutan pada Oktober 2024 setelah seorang penerima ditunjuk untuk mengambil alih asetnya dalam gugatan yang diajukan oleh investor di pengadilan negara bagian Texas. Setelah dilakukan penyelidikan, kantor USTP di Houston mengajukan keluhan yang menolak pembebasan Fuller dengan menyatakan bahwa Fuller telah menyembunyikan aset yang signifikan, gagal menyimpan catatan yang diperlukan, dan membuat banyak pernyataan palsu mengenai kasus kebangkrutannya serta pengajuan kebangkrutan terpisah untuk Privvy.
Setelah dinyatakan menghina perintah pengadilan karena gagal mematuhi perintah yang diberikan, Fuller mengakui bahwa ia telah mengoperasikan Privvy sebagai skema Ponzi dan memalsukan dokumen untuk mendukung skema tersebut. Fuller juga mengakui bahwa ia memberikan kesaksian palsu dan memalsukan dokumen kebangkrutan untuk menghalangi wali bab 7 yang ditunjuk untuk mengelola kasus kebangkrutan dan Privvy.
Akibat dan Tanggung Jawab
Setelah pengakuan tersebut, Fuller gagal menanggapi keluhan USTP, yang mengarah pada putusan default yang menguntungkan USTP. Akibatnya, Fuller tetap bertanggung jawab secara pribadi atas utangnya, termasuk lebih dari $12,5 juta dalam utang tidak terjamin yang tercantum dalam jadwal kebangkrutannya, dan kreditor dapat terus melakukan penagihan atas klaim terhadapnya.
Misi USTP
Misi USTP adalah untuk mempromosikan integritas dan efisiensi sistem kebangkrutan demi kepentingan semua pemangku kepentingan — debitur, kreditor, dan publik. USTP terdiri dari 21 wilayah dengan 88 kantor lapangan di seluruh negeri dan sebuah Kantor Eksekutif di Washington, D.C. Pelajari lebih lanjut tentang USTP di www.justice.gov/ust.