Digital Euro Mungkin Beroperasi di Jaringan Ethereum atau Solana: Laporan

6 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Percepatan Rencana Euro Digital oleh Pejabat Eropa

Pejabat Eropa bergerak lebih cepat dalam rencana untuk euro digital setelah Washington mengesahkan undang-undang stablecoin yang luas, yang dianggap banyak pihak di Brussel sebagai ancaman bagi daya saing mata uang tunggal Uni Eropa. Menurut Financial Times, perubahan ini dimulai setelah AS menyetujui Undang-Undang Panduan dan Penetapan Inovasi Nasional untuk Stablecoin AS, yang dikenal sebagai Genius Act. Sejak saat itu, pejabat Eropa telah memikirkan kembali bagaimana proyek euro digital harus disusun.

Tindakan AS dan Dampaknya terhadap Uni Eropa

Tindakan cepat AS terhadap regulasi cryptocurrency memaksa Uni Eropa untuk mempercepat rencana mereka. Genius Act, yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Donald Trump pada bulan Juli, menetapkan aturan komprehensif pertama untuk pasar stablecoin senilai $288 miliar. Di bawah undang-undang tersebut, penerbit token yang terikat dolar harus:

  • memegang cadangan penuh dalam aset likuid,
  • memenuhi kewajiban lisensi, dan
  • mematuhi standar pelaporan yang ketat.

Pendukung undang-undang ini berargumen bahwa kerangka kerja ini memperkuat perlindungan konsumen sambil tetap memberikan ruang untuk inovasi, suatu keseimbangan yang sulit dicapai oleh para regulator.

Debat Desain Euro Digital

Di Eropa, langkah cepat dari Washington telah mengganggu pembuat kebijakan yang telah memajukan proyek mereka dengan lebih hati-hati. Saat ini, pejabat Eropa dilaporkan sedang memperdebatkan apakah euro digital harus berjalan di blockchain publik seperti Ethereum atau Solana, sebuah penyimpangan dari rencana sebelumnya yang lebih condong ke buku besar privat yang dikendalikan oleh Bank Sentral Eropa. Pendukung penggunaan blockchain terbuka berpendapat bahwa hal ini dapat memungkinkan euro untuk beredar lebih luas, sementara kritik memperingatkan bahwa jaringan publik dapat mengekspos transaksi untuk pengawasan dan meningkatkan kekhawatiran privasi.

Tujuan dan Tantangan Euro Digital

Bank Sentral Eropa mulai mempelajari ide euro digital pada Oktober 2021. Sejak saat itu, proyek ini telah dipandang sebagai mata uang digital bank sentral yang bertujuan untuk melengkapi uang tunai dan beradaptasi dengan ekonomi yang semakin digital. Selain itu, euro digital juga bertujuan untuk:

  • menjamin akses berkelanjutan bagi warga Eropa terhadap uang bank sentral, dan
  • mengurangi ketergantungan pada penyedia pembayaran asing.

Saat ini, jaringan kartu internasional menangani sebagian besar pembayaran di zona euro, dengan perusahaan non-Eropa mendominasi antara 68% hingga 72% dari transaksi. Pejabat Eropa khawatir bahwa tanpa tindakan cepat, kerangka regulasi AS dapat mempercepat permintaan global untuk token yang didukung dolar, yang dapat melemahkan peran euro dalam pembayaran lintas batas.

Bobot Geopolitik dalam Desain Euro Digital

Pilihan desain euro digital memiliki bobot geopolitik. Sistem privat yang dijalankan ECB akan mencerminkan pendekatan bank sentral China terhadap yuan digitalnya, yang sangat dikendalikan. Sebaliknya, euro berbasis blockchain publik akan lebih mendekati model yang dipromosikan oleh perusahaan swasta di AS. Beberapa pembuat kebijakan berpendapat bahwa euro digital di blockchain terbuka dapat memperkuat jangkauan mata uang di luar blok, sementara yang lain khawatir bahwa hal ini akan membuka pintu untuk risiko yang telah lama dicoba untuk dikendalikan oleh Eropa.

Untuk saat ini, kedua opsi tetap ada di meja, tetapi perdebatan mengenai hal ini telah mendapatkan urgensi setelah langkah Washington.