Fisika vs. Kode: Mengapa ‘Uang Kuantum’ Google Dapat Menggantikan Blockchain

2 minggu yang lalu
2 menit baca
5 tampilan

Pengantar Uang Kuantum

Selama lebih dari satu dekade, dunia mata uang digital telah dibangun di atas satu fondasi: blockchain. Sistem buku besar terdistribusi yang kompleks dan berbasis kode ini merupakan pendekatan revolusioner untuk menciptakan kelangkaan digital dan mencegah pemalsuan. Namun, kini para peneliti di Google sedang mengeksplorasi konsep yang dapat sepenuhnya melewati sistem tersebut, mengamankan uang bukan melalui rantai kode, tetapi melalui hukum dasar fisika.

Penelitian tentang Uang Kuantum

Penelitian terbaru tentang “uang kuantum” ini menawarkan alternatif untuk cryptocurrency seperti Bitcoin dan menargetkan masalah yang sebenarnya dirancang untuk diselesaikan oleh blockchain. Jika berhasil—yang mungkin saja terjadi, mengingat kemajuan dalam komputer kuantum—ini akan secara efektif menghilangkan kebutuhan akan teknologi inti blockchain, mewakili jalur yang secara fundamental berbeda menuju masa depan digital yang aman.

Studi Terbaru

Dalam sebuah studi baru berjudul “Token Kuantum Anonim dengan Verifikasi Klasik,” para peneliti dari Google Quantum AI, Universitas Texas di Austin, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko telah mengembangkan ide yang telah ada selama beberapa dekade untuk mata uang teoretis yang diamankan oleh hukum mekanika kuantum yang tidak dapat diubah. Makalah tersebut menguraikan sistem di mana uang bukan hanya data di buku besar, tetapi objek kuantum unik yang integritasnya dijamin oleh struktur realitas itu sendiri.

Prinsip Fisika Kuantum

Konsep ini bergantung pada salah satu prinsip paling aneh dan kuat dalam fisika: “teorema tidak dapat menggandakan.” Hukum ini menyatakan bahwa tidak mungkin untuk membuat salinan sempurna dan independen dari keadaan kuantum yang tidak diketahui. Sementara serangkaian data di komputer dapat disalin tanpa batas, keadaan kuantum tidak dapat.

“Jika Anda memiliki uang kertas $1 yang sebenarnya adalah keadaan kuantum, Anda dapat membuktikan, berdasarkan sifat mekanika kuantum, bahwa menyalin keadaan seperti itu adalah tidak mungkin,” kata Dar Gilboa, seorang peneliti di Google Quantum AI dan penulis bersama studi tersebut, kepada Decrypt. “Anda hanya bisa berhasil dengan probabilitas yang sangat kecil.”

Keunggulan Uang Kuantum

Dalam sistem ini, pemalsuan bukan hanya sulit secara komputasi, seperti dalam Bitcoin; itu secara fisik dilarang. Di sinilah teknologi ini menjadi ancaman langsung bagi model blockchain. Fungsi utama blockchain adalah untuk mencegah “pengeluaran ganda” tanpa otoritas pusat. Ini dilakukan dengan menciptakan buku akuntansi publik yang besar dan tidak dapat diubah—buku besar terdistribusi—yang diawasi oleh semua orang.

Uang kuantum menyelesaikan masalah yang sama dengan cara yang jauh lebih langsung. Anda tidak memerlukan buku besar global untuk melacak sejarah kepemilikan jika token itu sendiri secara fisik tidak dapat disalin dan hanya dapat dibelanjakan sekali. Jika setiap dolar digital memiliki keamanan fisik yang melekat, seluruh perangkat yang memerlukan energi tinggi dari blockchain berbasis bukti kerja menjadi tidak relevan. Verifikasi adalah proses fisik langsung, bukan peristiwa konsensus global.

Perbedaan dengan Desentralisasi

Meskipun uang kuantum dapat menggantikan teknologi blockchain, ia tidak berbagi filosofi desentralisasi. Gilboa cepat untuk menarik perbedaan ini. “Kami tidak menyelesaikan masalah yang sama,” tegasnya. “Apa yang kami lakukan tidak terdesentralisasi, jadi itu tidak benar-benar merupakan analog dari cryptocurrency dalam arti yang kuat.” Model Google mengasumsikan penerbit pusat yang tepercaya, seperti bank, untuk menciptakan token kuantum.

Namun, ia dengan cerdas menggunakan fisika untuk menjaga agar penerbitan tersebut tetap jujur. Sistem ini dirancang untuk memberikan jaminan privasi yang kuat, mencegah bank melacak mata uangnya sendiri. Pengguna dapat bekerja sama untuk melakukan “uji pertukaran” pada token kuantum mereka. “Jika mereka tidak… identik, itu berarti bank bisa melacak Anda,” kata Gilboa. Setiap upaya oleh bank untuk memberi tanda pada uangnya secara diam-diam akan segera terungkap.

Kesimpulan dan Tantangan

Revolusi keuangan ini tidak akan terjadi besok. Gilboa menekankan bahwa penelitian ini sepenuhnya teoretis dan jauh di luar kemampuan saat ini. “Ini mengasumsikan tidak hanya bahwa Anda memiliki komputer kuantum besar yang toleran terhadap kesalahan, tetapi juga kemampuan untuk melakukan komunikasi kuantum… satu set tantangan rekayasa yang sangat sulit lainnya,” katanya.

Meskipun demikian, penelitian ini sangat penting. Ini menunjukkan bahwa solusi teknologi yang mendefinisikan dekade terakhir—blockchain—bukanlah satu-satunya jawaban untuk mengamankan nilai digital. Akuntansi yang dilakukan secara paksa dari buku besar terdistribusi suatu hari dapat digantikan oleh hukum-hukum elegan dan absolut dari ranah kuantum. “Ini adalah alat yang gila,” simpul Gilboa. “Anda dapat melakukan semua hal liar ini. Ini berisiko tinggi, imbalan tinggi—tetapi itulah yang membuatnya menarik.”