Gagalnya Kebebasan Berbicara? Platform X Melarang Akun Cryptocurrency Secara Massal untuk Pertama Kalinya

5 hari yang lalu
2 menit baca
1 tampilan

Larangan Massal terhadap Akun Cryptocurrency di Platform X

Larangan massal terhadap akun cryptocurrency yang telah lama menghilang kini muncul kembali, bukan di Weibo, tetapi di platform X yang dipimpin Elon Musk, yang seharusnya menjunjung tinggi kebebasan berbicara. Akun-akun cryptocurrency yang terblokir mencakup akun resmi GMGN dan pendirinya, serta akun resmi Eliza dan beberapa KOL crypto terkenal.

Perspektif Sejarah dan Insiden Sebelumnya

Pertama, mari kita kaji dari perspektif sejarah. Dalam catatan sejarah, banyak akun individual yang diblokir, termasuk Trump dan CSW, yang dikenal di dunia cryptocurrency, namun larangan terhadap banyak akun sekaligus sangat jarang terjadi. Sebagai contoh, pada insiden di Capitol Hill tahun 2021, puluhan ribu akun pro-Trump diblokir. Setelah Musk mengambil alih X pada akhir 2022, banyak akun palsu dan robot dibersihkan, yang sebagian besar tampaknya menguntungkan kepentingan politiknya sendiri. Banyak yang berpendapat bahwa larangan masal kali ini terkait dengan memes politik.

Argumen di Balik Larangan

Sebuah meme baru-baru ini mengangkat potensi rekonsiliasi antara Trump dan Musk, dan beberapa pihak meyakini bahwa Musk tidak senang dengan meme tersebut dan memutuskan untuk memblokir akun-akun terkait. Namun, argumen ini sulit dipertahankan.

Banyak akun yang diblokir bukanlah pengunggah utama meme tersebut, dan sejumlah akun lain yang juga memposting konten serupa tidak diblokir. Ada pandangan bahwa larangan ini lebih terkait dengan GMGN, mengingat GMGN telah menggunakan crawler untuk menjangkau banyak tweet di X.

Alasan yang Mungkin Mengarah ke Larangan

BlockBeats juga menghubungi Haze, yang diblokir, dan dia menyatakan bahwa dia belum mengetahui alasan spesifiknya dan sedang menunggu balasan dari X. Secara kebetulan, Musk mengumumkan pada 10 Juni bahwa algoritma X telah disesuaikan dan Grok digunakan secara luas, yang mendorong kami untuk menanyakan peran Grok dalam insiden penangguhan ini.

  1. Laporan pengguna: Ada laporan yang menyebutkan bahwa seorang pengguna menggunakan bot untuk melaporkan akun cryptocurrency dari China secara massal, menuduh mereka membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi, atau menipu melalui dompet kecil dan besar. Hal ini dapat menyebabkan algoritma salah menilai sebagai manipulasi platform atau spam.
  2. Pola Konten: Banyak akun yang diblokir sering kali menyebut proyek cryptocurrency tertentu (seperti ai16z, ElizaOS) atau berinteraksi dengan GMGN, yang mungkin diidentifikasi algoritma sebagai konten promosi yang beresiko.
  3. Kesalahan Penilaian Algoritmik: Peningkatan deteksi otomatis oleh Grok mungkin terlalu sensitif terhadap akun yang melakukan posting dengan frekuensi tinggi atau pola tertentu yang dianggap spamming.

Perbandingan dengan Masa Lalu

Sejarah telah menunjukkan bahwa akun cryptocurrency sering kali diblokir secara sementara setelah salah diberi label sebagai spam. Larangan Twitter terhadap pengguna cryptocurrency mengingatkan kita pada pelarangan besar-besaran terhadap KOL cryptocurrency oleh Weibo pada tahun 2018 dan 2021, ketika banyak akun dari platform terkait seperti Golden Finance, Huobi Information, dan Coin World terpaksa ditutup.

Perkembangan Situasi di Platform Sosial

Setelah larangan tersebut, banyak KOL crypto di Weibo tidak memiliki pilihan lain selain berpindah ke Twitter. Di tengah sistem sensor yang tidak transparan, banyak pembuat konten kehilangan suara mereka, dan Weibo perlahan mundur dari posisi sebagai pusat opini publik dalam industri crypto. Dalam konteks ini, Twitter telah menjadi tempat berteduh bagi komunitas crypto China, menawarkan kebebasan yang tidak ditemukan di Weibo.

Namun, tempat berlindung ini tampaknya kini sudah mulai kehilangan daya tariknya. Dengan penerapan sistem pengelolaan konten berbasis AI (seperti Grok), tindakan pelarangan di platform X semakin sistematis, otomatis, dan sulit untuk ditentukan akuntabilitasnya.

Evaluasi Jaringan Sosial Terdesentralisasi

Sementara itu, nilai jaringan sosial terdesentralisasi kini sedang dievaluasi ulang. Protokol sosial berbasis blockchain seperti Farcaster dan Lens Protocol semakin sering dibicarakan. Namun, karena keduanya masih dalam tahap perkembangan, mereka jauh dari menggantikan posisi X dalam waktu dekat.

Panduan untuk Pembuat Konten Cryptocurrency

Dalam upaya untuk melindungi akun di X bagi pembuat konten cryptocurrency, langkah-langkah berikut dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  1. Hindari promosi frekuensi tinggi: Kurangi penyebutan proyek atau alamat kontrak tertentu guna menghindari kesalahan penilaian.
  2. Konten yang Mematuhi Pedoman: Pastikan konten tidak menyertakan klaim berlebihan atau menyesatkan serta mengikuti pedoman periklanan X.
  3. Keamanan Akun: Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) dan periksa izin akun secara berkala untuk mencegah akses yang tidak sah.
  4. Proses Banding: Jika diblokir, ajukan banding secara tepat waktu melalui saluran resmi dan cari dukungan komunitas secara aktif.

BlockBeats akan terus memantau situasi ini dan menyampaikan berita yang akurat kepada pembaca secepat mungkin.