Gangguan Coinbase Akibat Masalah AWS, Pengguna Tidak Dapat Mengakses Akun

4 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
8 tampilan

Gangguan Teknis Mengguncang Internet

Sebuah gangguan teknis mendadak mengguncang internet pada awal Senin, mempengaruhi beberapa platform besar, termasuk bursa kripto Coinbase. Pada hari tersebut, Coinbase mengalami gangguan layanan sementara yang berlangsung lebih dari dua jam, sehingga pengguna di berbagai wilayah tidak dapat mengakses akun mereka. Hal ini memicu kekhawatiran mengenai perdagangan yang hilang dan akses ke akun.

Penyebab Gangguan

Gangguan ini disebabkan oleh masalah pada Amazon Web Services (AWS), penyedia infrastruktur untuk banyak layanan web, termasuk platform kripto dan non-kripto utama. Ketika server AWS mengalami masalah, layanan yang bergantung pada infrastrukturnya, seperti Coinbase, juga terpengaruh.

“Kami menyadari bahwa banyak pengguna saat ini tidak dapat mengakses Coinbase akibat gangguan AWS. Tim kami sedang menangani masalah ini dan kami akan memberikan pembaruan di sini. Semua dana aman,” tulis bursa tersebut di platform X.

Namun, pengguna cepat melaporkan frustrasi. Beberapa mengklaim mereka tidak dapat keluar atau mengeksekusi perdagangan, sementara yang lain mengisyaratkan kemungkinan tindakan hukum terhadap perusahaan.

Pengaruh pada Bursa Lain

Coinbase bukan satu-satunya bursa kripto yang terpengaruh. Robinhood juga mengonfirmasi bahwa mereka mengalami dampak serupa. Platform tersebut mengumumkan di X untuk memberi tahu pelanggan bahwa “AWS (salah satu vendor pihak ketiga kami) sedang mengalami gangguan” yang mempengaruhi layanan mereka. Robinhood meminta pengguna untuk tetap tenang sementara mereka mencari solusi.

Dampak Luas Gangguan

Waktu henti ini meluas jauh melampaui ruang kripto. Platform seperti Snapchat, Reddit, Hulu, Grammarly, Xbox Network, Fortnite, dan Electronic Arts juga mengalami gangguan layanan parsial, menyoroti peran sentral AWS dalam ekosistem internet saat ini.

Kekhawatiran Terhadap Keandalan Layanan

Gangguan ini bukanlah masalah infrastruktur pertama yang dihadapi Coinbase pada tahun 2025. Awal tahun ini, CEO Brian Armstrong meminta maaf atas keterlambatan yang melibatkan transaksi Solana, yang menyebabkan pesanan gagal atau tertunda akibat sistem backend yang kelebihan beban. Terulangnya gangguan teknis ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi pedagang kripto ritel yang bergantung pada akses yang tidak terputus, terutama selama periode volatilitas pasar.

Seiring dengan meningkatnya adopsi aset digital, gangguan terbaru ini memperkuat kebutuhan akan sistem cadangan yang kuat dan pemberitahuan dari penyedia layanan untuk menjaga pengalaman dan kepercayaan pengguna.