Gedung Putih Menolak Ketentuan CLARITY Act untuk Mencegah Konflik Kepentingan dalam Cryptocurrency

3 hari yang lalu
Waktu baca 1 menit
4 tampilan

Pengantar

Menurut beberapa sumber, anggota Kongres AS dari kedua partai berusaha untuk memasukkan klausul dalam CLARITY Act minggu ini yang bertujuan mencegah konflik kepentingan terkait cryptocurrency di kalangan pejabat selama masa jabatan mereka. Usaha ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran dari Demokrat mengenai bisnis cryptocurrency menguntungkan yang dimiliki oleh Presiden Trump. Namun, pada malam tanggal 11 Juni, Gedung Putih menolak proposal tersebut, menghalangi upaya kedua partai untuk mencapai solusi dalam isu ini.

Klausul yang Diusulkan

Klausul yang diusulkan awalnya dirancang untuk membatasi presiden, wakil presiden, anggota Kongres, serta anggota keluarga terdekat mereka agar tidak dapat mengendalikan, mempromosikan, atau mendapatkan keuntungan dari proyek cryptocurrency selama menjabat. Klausul ini juga berusaha meminjam terminologi dari sistem pendanaan kampanye dan pengungkapan, guna mengurangi potensi dampak politik.

Amandemen dan Penolakan

Amandemen yang diusulkan oleh Maxine Waters, anggota Demokrat dari Komite Layanan Keuangan House, yang bertujuan melarang Trump untuk terlibat dalam cryptocurrency, akhirnya ditolak pada pukul 21:30. Sumber-sumber menginformasikan bahwa Gedung Putih berbicara mengenai alternatif dengan Partai Republik di House, dengan harapan untuk mendorong penyelesaian CLARITY Act serta legislasi stablecoin sebelum masa reses kongres bulan Juli, sehingga Trump dapat menandatanganinya menjadi undang-undang pada bulan Agustus. Namun, ketidakpastian dukungan dari Democrat berpotensi memengaruhi kemungkinan RUU ini untuk dapat berhasil dikirim ke Senat untuk dibahas.

Keuntungan Cryptocurrency Trump

Berdasarkan perkiraan Forbes, Trump telah menghasilkan total keuntungan mencapai $3,3 miliar melalui proyek-proyek cryptocurrency-nya, dan kekayaannya kini telah meningkat menjadi $5,6 miliar. Dia dan keluarganya saat ini terlibat dalam berbagai proyek, termasuk stablecoin, penambangan Bitcoin, ETF, dan DeFi. Legislator Demokrat mempertanyakan kemungkinan bahwa Trump dapat menggunakan posisi kebijakannya untuk meraih keuntungan dari proyek-proyek pribadi selama masa jabatannya, yang membuat legislasi ini menjadi semakin kompleks.

“Legislasi ini menjadi semakin kompleks dengan pertanyaan mengenai penggunaan posisi untuk keuntungan pribadi.”