Gen Alpha: Lebih Memilih Bitcoin daripada Emas

4 jam yang lalu
2 menit baca
2 tampilan

Emas dan Generasi Alpha

Emas telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai utama — berkilau, langka, dan teruji oleh waktu. Namun, bagi Gen Alpha, generasi pertama yang benar-benar lahir ke dalam dunia digital, kilau tersebut mulai memudar. Sebagai gantinya, mereka akan tumbuh dengan pemahaman nilai yang sangat berbeda, termasuk bagaimana nilai tersebut bergerak dan di mana ia berada. Sebenarnya, Bitcoin tidak hanya akan menjadi pilihan investasi; itu akan menjadi pilihan default bagi generasi ini.

Lahir ke dalam Dunia Digital

Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Alpha tidak akan melihat Bitcoin sebagai sesuatu yang baru atau revolusioner. Mereka akan mewarisi dunia di mana Bitcoin selalu ada, hadir dalam aplikasi keuangan, dibahas di ruang kelas, dan tertanam dalam platform digital. Bagi mereka, Bitcoin tidak akan terasa berisiko atau radikal; itu akan terasa normal.

Sejak hari pertama, pengalaman mereka tentang nilai akan berfokus pada digital. Uang tunai fisik akan jarang, karena sebagian besar pembayaran akan dilakukan secara non-tunai. Mereka akan belajar tentang kelangkaan melalui token permainan dan ekonomi dalam aplikasi, bukan koin emas yang disimpan di dalam laci. Dalam konteks ini, Bitcoin tidak akan terlihat eksotis; itu akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, emas akan dipersepsikan oleh Gen Alpha sebagai sesuatu yang eksotis, hanya sebagai batu kuning dengan nilai historis.

Bitcoin Lebih Mudah Diakses daripada Emas

Emas itu sulit. Anda perlu membelinya dari dealer terpercaya dan menyimpannya secara fisik untuk memiliki kontrol penuh. Bitcoin, di sisi lain, hanya memerlukan beberapa ketukan. Dengan aplikasi fintech yang ramah anak dan alat pendidikan yang sudah ada, Gen Alpha bisa terpapar Bitcoin bahkan sebelum mereka memahami cara kerja rekening tabungan.

Akses akan menjadi mulus melalui permainan yang mendukung cryptocurrency, hadiah loyalitas, atau aplikasi uang saku. Hambatan yang dulunya membuat Bitcoin terasa teknis atau tidak dapat diakses dengan cepat menghilang.

Kepercayaan Harus Diperoleh, Bukan Diasumsikan

Di mana generasi yang lebih tua secara bertahap kehilangan kepercayaan pada institusi, Gen Alpha mulai dari tempat skeptisisme yang mendalam. Mereka tumbuh di era ketidakpastian ekonomi, ketidakpercayaan terhadap institusi, dan informasi algoritmik. Bagi mereka, “kepercayaan” tidak akan diberikan kepada pemerintah atau bank secara default; itu harus diperoleh melalui transparansi.

Bitcoin, secara desain, cocok dengan pandangan dunia ini. Ia bersifat open-source, dapat diaudit, dan terdesentralisasi. Bitcoin tidak meminta kepercayaan, tetapi memungkinkan verifikasi. Di dunia di mana mantra adalah “jangan percaya, verifikasi”, Gen Alpha akan secara alami tertarik pada sistem yang tidak memerlukan keyakinan pada perantara.

Bitcoin Menjadi Bagian dari Budaya

Bitcoin bukan lagi sekadar aset; ia adalah bagian dari budaya pop. Bagi Gen Alpha, kedekatan budaya ini hanya akan semakin dalam. Mereka akan menemui Bitcoin melalui aplikasi keuangan, influencer, kreator, permainan, dan bahkan program sekolah.

Sama seperti media sosial menjadi hal yang alami bagi Gen Z, aset digital akan tertanam dalam identitas online Gen Alpha. Paparan konstan melalui meme, merek, dan platform arus utama akan membuat Bitcoin terasa lebih relevan secara budaya dibandingkan emas, yang tidak memiliki kehadiran digital tersebut.

Bitcoin Dapat Diprogram

Emas bersifat fisik, berat, dan inert. Ia berada di brankas, sulit untuk dipindahkan, dan lebih sulit untuk digunakan. Bitcoin adalah kebalikannya. Ia dapat diprogram, tanpa batas, dapat dibagi, dan terintegrasi ke dalam dunia keuangan terdesentralisasi yang lebih luas. Saat Gen Alpha tumbuh dengan harapan sistem digital bersifat fleksibel dan responsif, sifat dinamis Bitcoin akan menjadi fitur, bukan sekadar bonus. Itu hanya cocok dengan dunia yang akan mereka bangun dan huni.

Generasi yang Tidak Perlu Diyakinkan

Setiap generasi membentuk sistem keuangan sesuai dengan citranya. Milenial bermain-main dengan Bitcoin. Gen Z menormalkannya. Gen Alpha tidak perlu diyakinkan.

Mereka tidak akan melihat Bitcoin sebagai alternatif untuk sistem lama. Mereka akan melihatnya sebagai bagian dari sistem itu sendiri. Bukan karena ideologi, tetapi karena kedekatan, kegunaan, dan relevansi budaya. Emas telah memiliki momen. Bitcoin baru saja memulai. Gen Alpha akan tumbuh bersamanya di dompet mereka, bukan di brankas.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan untuk dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat hukum atau investasi. Pandangan, pemikiran, dan opini yang diungkapkan di sini adalah milik penulis semata dan tidak mencerminkan atau mewakili pandangan dan opini Cointelegraph.