Hakim Memerintahkan Penahanan Álvaro Romillo Castillo dalam Kasus Skema Piramida Senilai $300 Juta

1 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
5 tampilan

Penahanan Álvaro Romillo Castillo

Seorang hakim Pengadilan Tinggi Spanyol telah memerintahkan penahanan sementara tanpa jaminan terhadap pengusaha cryptocurrency Álvaro Romillo Castillo. Ia dituduh mengatur skema piramida yang merugikan investor hingga $300 juta. Keputusan ini diambil setelah penyidik mendapati adanya transfer dana baru-baru ini ke luar negeri, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa Romillo mungkin akan melarikan diri.

Penangkapan dan Tuduhan

Menurut laporan lokal, Romillo menarik perhatian publik setelah mengakui bahwa ia telah membiayai kampanye pemilihan Eropa untuk Luis Pérez, pemimpin partai politik sayap kanan Se Acabó La Fiesta (SALF). Petugas penegak hukum dari Unit Operasi Pusat (UCO) Garda Sipil menangkap Romillo pada 6 November. Hakim mengeluarkan perintah penahanan setelah diberitahu bahwa Romillo memiliki risiko tinggi untuk tidak hadir pada sidang yang dijadwalkan pada hari Jumat.

Investigasi dan Skema Penipuan

Penyidik, yang bekerja sama dengan Badan Pajak Spanyol, telah melacak pergerakan uang luar negeri baru-baru ini sebesar $33,5 juta. Romillo menghadapi tuduhan serius, termasuk penipuan, keanggotaan dalam organisasi kriminal, dan pencucian uang. Tuduhan ini berkaitan dengan penciptaan dan pengoperasian Madeira Invest Club (MIC), yang dijelaskan oleh Komisi Pasar Sekuritas Nasional Spanyol (CNMV) sebagai “ruang keuangan yang tidak sah“.

MIC diduga menjanjikan pengembalian tahunan minimum sebesar 20% kepada investor dengan mengumpulkan dana untuk aset bernilai tinggi seperti seni virtual, emas, kapal, mobil, dan barang-barang mewah lainnya. Otoritas mencurigai Romillo secara sistematis mengalihkan dana dari platform untuk membeli aset pribadi.

Pernyataan dan Keraguan

Selama interogasi, ia membela tindakannya dengan mengklaim bahwa ia berniat untuk membayar kembali sekitar 2.700 investor yang terdampak. Ia juga menyatakan telah mengembalikan banyak korban dalam bentuk tunai, meskipun tidak dapat memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut.

Kesaksian Romillo menimbulkan keraguan karena terdapat kontradiksi mengenai kepemilikan dan gaya hidupnya.

Menurut hakim, Romillo memanfaatkan popularitas media sosialnya untuk menjalankan “bisnis penipuan penggalangan dana massal” antara Januari 2023 dan September 2024, yang mengalirkan dana investor ke kekayaan pribadinya. Beberapa kelompok penuntut telah sejalan dengan permintaan jaksa untuk penahanan segera.