India Deteksi Penghindaran Pajak Cryptocurrency—Lebih dari 44.000 Pemberitahuan Dikirim kepada Investor

11 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

Upaya Penegakan Pajak Cryptocurrency di India

India telah meluncurkan upaya besar-besaran dalam penegakan pajak cryptocurrency, menargetkan puluhan ribu investor dan mengungkap ratusan crore pendapatan tersembunyi melalui pengawasan berbasis data yang canggih. Menteri Negara Keuangan Pankaj Chaudhary menginformasikan kepada Rajya Sabha, majelis tinggi parlemen India, dalam jawaban tertulis minggu ini bahwa beberapa kasus penghindaran pajak yang melibatkan cryptocurrency telah terdeteksi.

“Kasus penghindaran pajak terkait investasi dalam cryptocurrency dan aset digital virtual (VDA) telah diidentifikasi oleh Central Board of Direct Taxes (CBDT) pada beberapa kesempatan selama periode tertentu, dan tindakan yang diperlukan sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1961 telah diambil oleh Departemen Pajak Penghasilan dalam kasus-kasus tersebut,” jelas Chaudhary.

Ia mencatat bahwa dalam kasus-kasus tersebut, departemen telah melakukan langkah-langkah termasuk mendorong wajib pajak, e-verifikasi, penilaian ulang, dan, jika diperlukan, operasi pencarian dan penyitaan. Menyikapi kesadaran wajib pajak, Chaudhary mengungkapkan:

“CBDT baru-baru ini meluncurkan kampanye NUDGE (Non-Intrusive Usage of Data to Guide and Enable) untuk wajib pajak.”

Menteri tersebut menambahkan bahwa dalam kampanye ini, sebanyak 44.057 email dan pesan telah dikirim kepada wajib pajak terpilih yang telah berinvestasi dan berdagang dalam VDA tetapi tidak melaporkan transaksi tersebut dalam Jadwal VDA dari pengembalian pajak penghasilan mereka.

Dampak Finansial dari Penegakan Pajak

Mengenai dampak finansial, ia merinci bahwa pajak atas transfer VDA berdasarkan Pasal 115BBH, yang diperkenalkan pada tahun anggaran 2022-23, menghasilkan ₹705 crore ($80,50 juta) dalam pajak yang dilaporkan di seluruh tahun anggaran 2022-23 dan 2023-24. Upaya penegakan juga mengungkapkan sekitar ₹630 crore ($71,94 juta) dalam pendapatan yang tidak dilaporkan dari transaksi terkait VDA melalui operasi pencarian dan survei.

Untuk memastikan pelaporan yang akurat, Chaudhary menjelaskan bahwa CBDT telah melakukan berbagai inisiatif untuk memastikan pelaporan dan perpajakan yang tepat dari pendapatan dari transaksi cryptocurrency. “Ini termasuk penggunaan alat analitik data seperti Non-Filer Monitoring System (NMS), Project Insight, dan basis data internal Departemen Pajak Penghasilan untuk menghubungkan informasi yang tersedia tentang transaksi aset digital virtual (VDA) dengan pengungkapan yang dibuat dalam pengembalian pajak penghasilan wajib pajak,” jelasnya.

Menteri tersebut lebih lanjut berbagi bahwa pengembalian Pajak yang Dipotong di Sumber (TDS) dari penyedia layanan aset virtual dicocokkan dengan pengajuan wajib pajak untuk menandai ketidaksesuaian.