Penipuan Cryptocurrency di India
Seorang mantan pegawai sektor publik di India telah menjadi korban skema penipuan cryptocurrency yang canggih, kehilangan sekitar Rs. 1,28 crore (sekitar $133,000) kepada penipu yang beroperasi melalui WhatsApp dan platform perdagangan palsu.
Modus Operandi Penipu
Korban ditambahkan ke grup WhatsApp bernama “531 DBS Stock Profit Growth Wealth Group,” di mana para penjahat yang menyamar sebagai ahli keuangan berhasil mendapatkan kepercayaannya. Administrator grup mengidentifikasi dirinya sebagai Profesor Rajat Verma, sementara anggota lain mengklaim sebagai analis bernama Meena Bhatt.
Individu-individu ini meyakinkan anggota grup untuk mengunduh aplikasi seluler melalui domain tertentu, menjanjikan akses eksklusif ke kesepakatan blok dan alokasi Penawaran Umum Perdana (IPO) bernilai tinggi yang tidak tersedia bagi investor biasa. Para penipu menggunakan pendekatan yang terencana untuk menarik target mereka.
Proses Penipuan
Mereka mengarahkan korban untuk mengunduh aplikasi yang dipresentasikan sebagai gerbang menuju peluang investasi premium. Insinyur tersebut awalnya menyetor Rs. 1 lakh ke platform tersebut. Untuk membangun kredibilitas, para penipu mengizinkannya untuk menarik Rs. 5,000 tanpa masalah. Penarikan kecil ini memenuhi tujuannya.
Korban percaya bahwa platform tersebut sah dan mulai berinvestasi dalam jumlah yang lebih besar selama beberapa minggu berikutnya. Antara November dan awal Desember, ia diyakinkan untuk melakukan setoran besar untuk apa yang diklaim penipu sebagai langganan IPO Capital Small Finance Bank dan partisipasi dalam program pembelian kembali saham.
Korban mentransfer sekitar Rs. 1,2 crore melalui beberapa rekening bank dan transaksi Unified Payments Interface (UPI). Masalah muncul ketika insinyur tersebut mencoba menarik keuntungannya. Para penipu menuntut pembayaran komisi 20% sebelum memproses permintaan penarikan apa pun. Ketika ia menolak untuk membayar biaya tambahan ini, para penipu membekukan akunnya sepenuhnya.
Langkah Selanjutnya
Korban kemudian menyadari bahwa ia telah ditipu dan mengajukan pengaduan kepada polisi kejahatan siber Cyberabad, yang telah meluncurkan penyelidikan terhadap masalah ini. Otoritas India melaporkan peningkatan tajam dalam kejahatan terkait cryptocurrency di seluruh negara. Badan penegak hukum bekerja aktif untuk memerangi skema ini, yang semakin canggih dan meluas.
Kasus Lain yang Menyusul
Kasus terbaru lainnya melibatkan seorang ilmuwan kecerdasan buatan yang kehilangan uang melalui penipuan investasi crypto. Korban bertemu seorang wanita di situs pernikahan yang memperkenalkannya ke platform investasi. Selama tiga bulan, ia mentransfer Tether (USDT) melalui 14 transaksi terpisah.
Penyidik menemukan bahwa beberapa dana masuk ke akun yang terdaftar atas nama Shankar Sahu, sementara lebih dari Rs. 13 lakh dialirkan melalui entitas bernama RR Physiotherapy. Jumlah yang tersisa dikonversi menjadi berbagai aset digital dan ditransfer ke dompet di Inggris dan Malaysia.
Peringatan untuk Masyarakat
Polisi India telah mengeluarkan peringatan mendesak kepada penduduk tentang proliferasi penipuan investasi. Otoritas mencatat bahwa skema penipuan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama selama musim perayaan ketika orang lebih cenderung membuat keputusan keuangan.