Interpol Koordinasikan Penindakan Terhadap Penambang Crypto Ilegal di Angola

7 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

Penindakan Terhadap Penambang Cryptocurrency oleh Interpol

Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) mengumumkan lebih dari seribu penangkapan dan penyitaan sekitar $100 juta sebagai bagian dari penindakan terhadap penambang cryptocurrency dan penipu. Dalam pemberitahuan yang dirilis pada hari Jumat, Interpol menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pihak berwenang di Angola untuk membongkar 25 pusat penambangan crypto yang dijalankan secara ilegal oleh 60 warga negara China.

Organisasi tersebut melaporkan telah menyita peralatan senilai lebih dari $37 juta, yang direncanakan akan didistribusikan oleh pemerintah Angola ke daerah-daerah yang rentan.

Operasi Kejahatan Siber di Afrika

Penindakan terhadap penambangan di Angola merupakan bagian dari operasi kejahatan siber yang lebih luas di berbagai negara Afrika, yang mengakibatkan penangkapan 1.209 orang dan pemulihan lebih dari $97 juta. Pihak berwenang Zambia juga melaporkan pembongkaran skema penipuan di mana 65.000 korban kehilangan sekitar $300 juta setelah dijanjikan imbal hasil tinggi dari investasi crypto.

Masalah Energi dan Larangan Penambangan

Angola, dengan populasi sekitar 39 juta, menghadapi masalah signifikan dalam distribusi dan pasokan listrik di berbagai daerah, yang menjadi salah satu alasan penindakan terhadap penambang crypto. Meskipun penggunaan aset digital pada dasarnya tidak ilegal di negara ini, larangan penambangan akan mulai berlaku pada April 2024 sebagai respons terhadap konsumsi energi yang tinggi dari aktivitas penambangan.

“Hukum yang mengkriminalisasi penambangan cryptocurrency, serta kepemilikan informasi, komunikasi, dan peralatan infrastruktur yang digunakan untuk ‘penambangan’ mata uang virtual, dapat dihukum dengan penjara satu hingga lima tahun dan penyitaan peralatan,” demikian pernyataan yang diterjemahkan dari kedutaan China di Angola pada April 2024, yang memperingatkan penduduk tentang larangan penambangan.

Kekhawatiran Global Mengenai Konsumsi Energi

Penindakan terhadap penambangan ini mencerminkan kekhawatiran banyak negara mengenai konsumsi energi. Beberapa negara telah mengeluarkan undang-undang atau kebijakan yang membatasi atau melarang operasi penambangan crypto. Contoh terbaru dari penindakan ini termasuk Republik Buryatia di Rusia, di mana 95 rig penambangan dan sebuah transformator mobile ditemukan disembunyikan di dalam truk dan secara ilegal menyedot listrik.

Di Amerika Serikat, undang-undang mengenai penambangan ditentukan oleh masing-masing negara bagian, yang mengarah ke daerah “ramah” seperti Texas, di mana perusahaan seperti MARA Holdings, Riot Platforms, dan CleanSpark memiliki operasi. Pada tahun 2022, pemerintah New York mengeluarkan moratorium dua tahun pada penambangan proof-of-work di negara bagian tersebut.