Israel Memperketat Aturan Stablecoin Seiring Kemajuan Digital Shekel

2 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
5 tampilan

Pengawasan Terhadap Stablecoin di Israel

Israel berencana untuk memperketat pengawasan terhadap stablecoin dan melanjutkan pengembangan digital shekel guna memperkuat infrastruktur pembayaran sambil beradaptasi dengan pertumbuhan penggunaan cryptocurrency swasta. Langkah ini diambil seiring dengan rencana Bank of Israel untuk mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran masa depan negara, seperti yang diungkapkan dalam sebuah konferensi keuangan baru-baru ini.

Regulasi yang Meningkat

Gubernur Bank of Israel, Amir Yaron, menjelaskan bahwa regulasi akan semakin ketat seiring dengan meningkatnya penggunaan stablecoin. Bank of Israel melaporkan bahwa penggunaan stablecoin secara global telah mencapai skala yang signifikan, dengan kapitalisasi pasar sektor ini melampaui $300 miliar dan volume transaksi bulanan melebihi $2 triliun.

Menurut CoinDesk, para pejabat mencatat bahwa angka-angka ini menempatkan stablecoin pada tingkat yang sebanding dengan neraca bank komersial internasional menengah.

Pertumbuhan ini didorong oleh penggunaan stablecoin dalam perdagangan, transfer lintas batas, dan permintaan akan instrumen digital yang menghindari volatilitas harga yang sering terjadi pada cryptocurrency lainnya.

Konsentrasi Pasar dan Kerentanan Sistemik

Sekitar 99% aktivitas pasar stablecoin terkonsentrasi pada dua penerbit utama, Tether dan Circle, menurut data yang disajikan dalam konferensi tersebut. Pembuat kebijakan Israel memperingatkan bahwa konsentrasi ini menciptakan kerentanan sistemik, di mana gangguan pada tingkat penerbit dapat berdampak pada saluran pembayaran global.

Oleh karena itu, mereka menekankan perlunya praktik cadangan yang ketat, termasuk cadangan yang sepenuhnya didukung 1:1 dan aset likuid yang mampu menangani permintaan penebusan mendadak.

Inisiatif Digital Shekel

Bank of Israel juga melanjutkan inisiatif mata uang digital bank sentral (CBDC) mereka. Yoav Soffer, yang memimpin proyek digital shekel, menggambarkan mata uang yang direncanakan sebagai uang bank sentral yang dirancang untuk penggunaan luas. Peta jalan pengembangan hingga tahun 2026 telah dirilis, dengan rekomendasi resmi diharapkan pada akhir 2024.

Garis waktu yang dipercepat ini mencerminkan langkah-langkah terbaru oleh Bank Sentral Eropa, menurut analis industri. Percepatan jadwal ini menunjukkan respons bank sentral terhadap persaingan dari mata uang digital swasta dan perubahan cepat dalam sektor pembayaran.

Peserta pasar mengaitkan waktu ini dengan tren global yang lebih luas di mana bank sentral memodernisasi strategi uang digital. Proyek digital shekel merupakan upaya strategis untuk mempertahankan kontrol atas infrastruktur pembayaran nasional sambil mendukung inovasi dalam kerangka yang diatur.