Perubahan Regulasi Aset Digital di Kazakhstan
Kazakhstan telah melakukan perubahan signifikan pada kerangka regulasi aset digitalnya setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev menandatangani undang-undang baru yang menyederhanakan aturan terkait peredaran dan regulasi cryptocurrency. Legislasi yang diperbarui ini menghapus batasan sebelumnya yang terkait dengan Astana International Financial Center (AIFC), menandai pergeseran penting dalam cara aset digital dapat digunakan secara nasional.
Undang-Undang Baru dan Model Regulasi
Undang-undang yang berjudul Tentang Amandemen dan Penambahan Terkait Kecerdasan Buatan dan Digitalisasi ini menetapkan model regulasi baru untuk aset digital yang tidak terjamin. Sebelumnya, cryptocurrency hanya dapat beredar secara legal di dalam AIFC, tetapi kini diizinkan di seluruh negara, asalkan para peserta mematuhi undang-undang nasional Kazakhstan.
Perubahan Penting dalam Penambangan Cryptocurrency
Salah satu perubahan paling mencolok adalah penghapusan persyaratan bagi penambang untuk menjual sebagian besar cryptocurrency yang mereka tambang melalui bursa AIFC. Penambang kini tidak lagi diwajibkan untuk menarik atau melikuidasi aset melalui platform tertentu, memberikan mereka fleksibilitas lebih dalam mengelola operasi mereka. Penambangan cryptocurrency sekarang secara resmi diizinkan untuk baik entitas hukum maupun pemilik tunggal. Penting untuk dicatat bahwa aktivitas ini tidak dianggap sebagai pengorganisasian peredaran aset digital, sehingga mengurangi beban regulasi bagi penambang.
Pengoperasian Bursa Cryptocurrency
Undang-undang ini juga mengangkat larangan sebelumnya mengenai penerbitan dan peredaran aset digital yang tidak terjamin. Bursa cryptocurrency yang berlisensi kini akan diizinkan untuk beroperasi di Kazakhstan, menciptakan pasar yang diatur untuk layanan pertukaran. Amandemen ini mulai berlaku 60 hari setelah publikasi resmi pertamanya. Pejabat setempat menyatakan bahwa lingkungan hukum yang diperluas ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak transparansi di antara para investor. Tokayev mencatat bahwa hanya sekitar 5% peserta pasar yang sepenuhnya mematuhi aturan AIFC, sementara sisanya beroperasi di luar regulasi resmi.
Reformasi di Sektor Kecerdasan Buatan
Secara paralel dengan reformasi di sektor cryptocurrency, Tokayev juga menandatangani undang-undang terpisah yang berfokus pada kecerdasan buatan. Legislasi ini menetapkan prinsip-prinsip inti untuk sistem AI, termasuk transparansi, legalitas, keadilan, perlindungan data, dan akuntabilitas bagi pemilik serta operator sistem. Mekanisme pelabelan konten baru akan membantu mengidentifikasi produk yang dihasilkan oleh AI dan mengurangi risiko materi yang manipulatif atau menyesatkan. Undang-undang ini juga melarang teknologi AI yang menggunakan pengaruh bawah sadar atau mengumpulkan data pribadi secara ilegal.
Rencana Masa Depan dan Kerjasama Internasional
Otoritas Kazakhstan telah mengumumkan rencana untuk membangun kerangka hukum bagi platform AI nasional yang dirancang untuk menguji dan mengembangkan model dalam lingkungan yang terkontrol. Baru-baru ini, Kazakhstan juga menandatangani nota kesepahaman dengan Nvidia untuk memperoleh chip AI senilai $2 miliar, menekankan ambisi negara yang semakin berkembang dalam inovasi digital dan teknologi.