Kazakhstan Menindak Penambang Crypto yang Menguras Daya Listrik Ilegal

7 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Skema Ilegal Penambangan Cryptocurrency di Kazakhstan

Otoritas Kazakhstan baru-baru ini mengungkap skema ilegal yang melibatkan perusahaan listrik yang secara tidak sah memasok daya kepada penambang cryptocurrency. Departemen Pemantauan Keuangan (DFM) untuk wilayah Kazakhstan Timur, bekerja sama dengan Komite Keamanan Nasional (NSC), menemukan penjualan listrik ilegal yang diperkirakan mencapai sekitar $16,5 juta (setara dengan 9 miliar tenge).

Regulasi dan Pelanggaran

Sesuai dengan Undang-Undang Aset Digital, Informatika, dan Amandemen terhadap Beberapa Undang-Undang Legislatif (No. 194-VII), penambang digital diwajibkan untuk membeli listrik hanya melalui satu platform yang dikelola oleh negara, yaitu platform Kementerian Energi. Namun, dalam pernyataan tersebut, terungkap bahwa sejumlah perusahaan penyedia energi telah secara ilegal menyediakan listrik yang seharusnya digunakan untuk publik dan perusahaan strategis kepada penambang selama dua tahun berturut-turut.

Selain itu, penambang cryptocurrency hanya diperbolehkan membeli listrik dari jaringan nasional jika terdapat surplus daya yang terdokumentasi. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah penambang mengkonsumsi listrik yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum dan layanan penting. Namun, otoritas Kazakhstan mengklaim bahwa total volume listrik yang disalahgunakan melebihi 50 megawatt-jam, cukup untuk menerangi sebuah kota dengan populasi antara 50.000 hingga 70.000 orang.

Aset yang Disita dan Dampak Lingkungan

“Dari hasil kriminal ini, para pelaku membeli dua apartemen dan empat mobil di ibu kota. Aset-aset tersebut telah dibekukan berdasarkan perintah pengadilan untuk kemungkinan penyitaan,” ungkap otoritas Kazakhstan.

Lingkungan di Kazakhstan yang sebelumnya ramah bagi penambang cryptocurrency kini telah memburuk secara signifikan, mendorong semakin banyak penambang untuk meninggalkan negara tersebut. Ketidakpastian regulasi dan perubahan operasional ini telah menyebabkan keluarnya penambang BTC Canaan, yang menjadi perusahaan terbaru yang meninggalkan negara Asia Tengah ini.