Kebakaran di Fasilitas Penambangan Greenidge yang Menampung Rig NYDIG

3 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Insiden Kebakaran di Fasilitas Penambangan Greenidge

Greenidge Generation Holdings, sebuah perusahaan penambangan Bitcoin, mengumumkan bahwa kebakaran terjadi di fasilitas penambangannya di Dresden, New York, yang juga menjadi lokasi operasi bersama dengan perusahaan penambangan NYDIG. Kebakaran tersebut terjadi pada hari Minggu akibat “kegagalan switchgear listrik,” yang memaksa perusahaan untuk mematikan seluruh fasilitas, menurut pengajuan kepada Securities and Exchange Commission (SEC).

Meskipun kebakaran ini tidak merusak rig penambangan, perusahaan menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan operasi normal dalam waktu “beberapa minggu,” tanpa memberikan tanggal spesifik.

Produksi Energi dan Tantangan Operasional

Situs Dresden milik Greenidge menghasilkan 106 megawatt energi dari gas alam untuk mendukung operasi penambangan dan mesin yang dikelola bersama dengan NYDIG, menurut laporan dari TheMinerMag. Waktu henti yang disebabkan oleh kebakaran ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh operasi penambangan komersial, yang beroperasi dengan margin tipis dan harus menghadapi berbagai masalah seperti:

  • Rantai pasokan
  • Biaya energi yang tinggi
  • Kegagalan peralatan
  • Penurunan hadiah blok
  • Hambatan regulasi

Angin sakal terbaru yang menerpa industri penambangan semakin membebani para penambang. Hashprice, metrik penting untuk profitabilitas penambang yang mengukur keuntungan yang diharapkan per unit daya komputasi, turun menjadi sekitar $35 per petahash per detik (PH/s) pada bulan November saat BTC merosot ke level terendah sekitar $80.000. Sebagai perbandingan, operasi penambangan biasanya menjadi tidak menguntungkan di sekitar level $40 PH/s. Saat ini, harga hash kembali berada di sekitar $39 PH/s, menurut Hashrate Index.

Keputusan Tether dan Investigasi Bitmain

Di sisi lain, penerbit stablecoin Tether mengonfirmasi bahwa mereka menghentikan operasi penambangan di Uruguay pada hari Selasa, dengan alasan biaya energi yang melonjak sebagai penyebab utama keputusan tersebut. Perusahaan ini juga terlibat dalam sengketa dengan penyedia energi milik negara setempat mengenai tagihan dan biaya energi yang belum dibayar sebesar $4,8 juta.

Sementara itu, Bitmain, salah satu produsen perangkat keras penambangan terkemuka, kini sedang diselidiki oleh pejabat AS terkait kekhawatiran keamanan nasional. Para pejabat sedang menyelidiki apakah sirkuit terintegrasi khusus aplikasi (ASIC) Bitmain, perangkat keras yang digunakan untuk menambang cryptocurrency proof-of-work (PoW), dapat diakses dari jarak jauh dan digunakan untuk spionase. Bitmain adalah perusahaan asal China yang memiliki sekitar 80% pangsa pasar perangkat keras penambangan, dan setiap larangan potensial dapat membuat situasi semakin menantang bagi industri penambangan.