Larry Fink, Pendukung Terbesar Bitcoin di Wall Street, Memimpin Forum Ekonomi Dunia

11 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Larry Fink Diangkat Sebagai Ketua Sementara WEF

Larry Fink, CEO BlackRock, baru-baru ini diangkat sebagai ketua sementara dewan Forum Ekonomi Dunia (WEF). Dengan pengangkatannya, Bitcoin (BTC) berpotensi mendapatkan perhatian lebih di salah satu forum keuangan paling berpengaruh di dunia. Pada hari Jumat, 15 Agustus, Fink berbagi posisi tersebut dengan André Hoffmann, wakil ketua perusahaan farmasi Swiss, Roche.

Pentingnya Ekonomi Inklusif

Setelah pengangkatan mereka, Fink dan Hoffmann menekankan pentingnya menciptakan ekonomi global yang lebih inklusif serta distribusi kemakmuran yang lebih merata. Mereka juga menunjukkan minat untuk meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah dalam mencapai tujuan kebijakan bersama.

“Kami tetap optimis. Forum ini memiliki kesempatan untuk mendorong kolaborasi internasional yang tidak hanya menghasilkan kemakmuran, tetapi juga mendistribusikannya secara lebih luas,” ungkap Larry Fink dan André Hoffmann.

Perubahan Sikap Terhadap Bitcoin

Sebagai CEO manajer aset terbesar di dunia, Fink telah berperan penting dalam mempercepat adopsi cryptocurrency di Wall Street. Dulu seorang skeptis terhadap Bitcoin, kini ia menjadi salah satu pendukung terkuatnya. Pada bulan Maret, Fink bahkan menyatakan bahwa dolar AS bisa kehilangan dominasinya kepada Bitcoin.

Kritik Terhadap Forum Ekonomi Dunia

Didirikan oleh Klaus Schwab, seorang profesor kebijakan bisnis, Forum Ekonomi Dunia dikenal karena mengumpulkan pemimpin bisnis dan politik global dalam konferensi tahunan di Davos. Namun, WEF juga menghadapi kritik. Forum ini dituduh memfasilitasi penangkapan regulasi dan membantu perusahaan menggunakan kekuatan finansial untuk mempengaruhi kebijakan. Selain itu, pertemuan Davos sering menjadi sasaran teori konspirasi, termasuk istilah “Great Reset” yang diciptakan oleh Schwab.

Lebih jauh lagi, Klaus Schwab, pendiri WEF, dituduh melakukan nepotisme dan ketidakpatuhan finansial oleh beberapa karyawannya. Pada 15 Agustus, WEF melaporkan bahwa mereka tidak menemukan bukti kesalahan dalam tuduhan tersebut.