Mahkamah Agung India Pertanyakan Pemerintah Terkait Kurangnya Kebijakan Cryptocurrency

4 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
5 tampilan

Mahkamah Agung India Tuntut Penjelasan Regulasi Cryptocurrency

Mahkamah Agung India telah meminta penjelasan dari pemerintah mengenai alasan di balik ketidakmampuannya untuk menghasilkan regulasi cryptocurrency yang “jelas”. Pengadilan mempertanyakan minimnya tindakan pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait cryptocurrency. Hal ini terungkap pada hari Senin saat mendengarkan kasus seorang pemohon yang menghadapi tuduhan penipuan terkait cryptocurrency.

Sebuah majelis hakim yang terdiri dari Hakim Surya Kant dan N Kotiswar Singh menyatakan bahwa perdagangan Bitcoin yang tidak diatur adalah “varian lebih halus dari Hawala”.

Menurut laporan media, majelis hakim tersebut mengindikasikan bahwa adanya regulasi dapat memberikan pengawasan terhadap sektor ini serta membatasi penggunaannya dalam kegiatan ilegal. “Mengapa pemerintah belum mengeluarkan kebijakan yang jelas mengenai pengaturan cryptocurrency?” tanya pengadilan pada hari Senin. “Ada pasar gelap paralel untuk ini yang dapat mempengaruhi ekonomi. Dengan mengatur cryptocurrency, Anda dapat mengontrol perdagangan tersebut.”

Pentingnya Regulasi dalam Ekonomi

Pengadilan menekankan bahwa hampir “dua tahun lalu”, mereka telah meminta klarifikasi mengenai sikap India terhadap aset digital. Majelis hakim juga menegaskan bahwa melarang cryptocurrency bukanlah keputusan yang bijak, dan bahwa regulasi lebih disarankan. “Tidak ada yang mengatakan untuk menghentikannya, karena itu tidak akan bijak untuk ekonomi,” ungkap pengadilan. “Melarangnya hanya akan menutup mata terhadap kenyataan yang ada. Namun, bagaimana jika kita justru mengaturnya?”

Lebih lanjut, pengadilan mendorong agar isu ini dibahas dengan para ahli. “Kami bukan ahli, tapi beberapa langkah untuk mengatur dan mengawasi perdagangan cryptocurrency jelas diperlukan,” tambah mereka. Dari sudut pandang pajak, keuntungan dari perdagangan Bitcoin yang dikenakan pajak sebesar 30% menunjukkan adanya bentuk “pengakuan hukum”. “Jika sudah diakui secara hukum, mengapa tidak ada upaya untuk mengaturnya?”

Ketidaksesuaian Perdagangan dan Respons Regulasi

Ini bukan pertama kalinya Mahkamah Agung India membahas sikap tidak responsif pemerintah dalam regulasi cryptocurrency. Pada awal bulan ini, otoritas hukum menggarisbawahi meningkatnya kesenjangan antara lonjakan perdagangan Bitcoin dan kurangnya regulasi yang memadai. Majelis hakim yang sama mengulangi bahwa status legalitas perdagangan Bitcoin masih belum jelas di India.

Pada Februari 2022, pengadilan meminta pemerintah untuk memberikan penjelasan apakah perdagangan cryptocurrency adalah legal di India dan untuk merumuskan peta jalan bagi penegakan hukum. Namun, pada Januari 2024, pemerintah menjawab pertanyaan pengadilan dengan menyatakan bahwa keputusan mengenai regulasi cryptocurrency masih dalam proses kajian.