Manajer Perusahaan Internet Terjerat Suap dan Penggelapan Mata Uang Virtual Senilai Hampir Sepuluh Juta Yuan, Dijatuhi Hukuman 12 Tahun Penjara

1 bulan yang lalu
Waktu baca 1 menit
5 tampilan

Laporan Putih tentang Kasus Korupsi di Perusahaan Internet

Baru-baru ini, Pengadilan Haidian, bekerja sama dengan Asosiasi Internet China, merilis Laporan Putih tentang Kasus Korupsi Personil Internal di Perusahaan Internet yang berisi kasus-kasus tipikal. Salah satu kasus yang menonjol melibatkan seorang manajer pengguna dari sebuah perusahaan teknologi internet yang bekerja sama dengan pemasok dalam bisnis mata uang virtual. Ia menerima suap, menggelapkan mata uang virtual untuk diuangkan, dan akhirnya dinyatakan bersalah atas suap oleh pengadilan. Ia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara untuk kasus suap dan enam tahun untuk penggelapan, sehingga total hukumannya mencapai dua belas tahun.

Detail Kasus

Dari April 2014 hingga Januari 2019, terdakwa yang bernama Shi menjabat sebagai manajer pengguna di Departemen Produk Bisnis Dasar Divisi Bisnis Tieba di salah satu perusahaan teknologi internet. Tugasnya meliputi desain produk Tieba, mengeksplorasi kebutuhan pelanggan, dan mempromosikan solusi. Selama periode tersebut, Shi memanfaatkan posisinya dengan memperkenalkan sebuah perusahaan teknologi di Beijing untuk berkolaborasi dalam bisnis hadiah mata uang virtual, yang mengakibatkan penerimaan suap sebesar 6,08 juta yuan.

Selain itu, dari Juni hingga Desember 2016, Shi juga bekerja sama dengan perusahaan teknologi Beijing dalam bisnis mata uang virtual dan secara ilegal mencairkan sejumlah mata uang virtual melalui beberapa akun Tieba, lalu mentransfernya ke rekening bank yang ia kendalikan, sehingga menggelapkan 3,66 juta yuan dari perusahaan.

Pada 17 Februari 2021, Shi ditangkap oleh aparat keamanan publik. Dalam putusannya, pengadilan menyatakan bahwa Shi sebagai karyawan perusahaan telah memanfaatkan posisinya untuk secara ilegal menerima properti dari orang lain, serta menggelapkan properti perusahaan untuk keuntungan pribadi, dan oleh karena itu harus dijatuhi hukuman bersamaan untuk kedua tindak pidana tersebut.

Putusan Pengadilan

Pengadilan menjatuhkan hukum sembilan tahun penjara untuk kasus suap dan enam tahun untuk penggelapan, dengan total hukuman dua belas tahun. Terdakwa kemudian mengajukan banding, namun hakim pengadilan banding menolak banding tersebut dan mempertahankan putusan awal. Putusan ini bersifat final.

Analisis Kasus

Dalam analisis hakim, perilaku korupsi terdakwa mencakup keseluruhan proses dari pengembangan, operasi, hingga pencairan mata uang virtual perusahaan, mulai dari desain proyek, definisi kebutuhan, pengenalan pemasok, hingga implementasi produk yang berujung pada suap. Korupsi yang terjadi melibatkan jumlah besar, menjadikannya sebagai salah satu hukuman terberat dalam kasus korupsi internal di perusahaan internet dalam lima tahun terakhir.

Proses elektrifikasi bisnis, digitalisasi izin manajemen, virtualisasi kepemilikan yang disalahgunakan, dan kompleksitas rantai pembayaran membuat perilaku kriminal ini sulit terdeteksi. Dari saat pelanggaran terjadi hingga penangkapan terdakwa, berlalu sekitar 6 tahun 10 bulan, dan kasus ini terungkap berkat laporan anonim kepada perusahaan.

Kasus ini juga melibatkan isu seperti bukti elektronik, rantai bukti untuk transaksi virtual, dan penentuan nilai kejahatan yang berkaitan dengan properti virtual, yang memperlihatkan adanya penyembunyian metode dan virtualisasi keuntungan ilegal dalam korupsi di kalangan personel perusahaan internet.