Mantan Presiden Bank Dunia Mendesak AS untuk Memimpin Inovasi Stablecoin

3 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
8 tampilan

Stablecoin sebagai Pengubah Permainan Global

David Malpass menyebut stablecoin sebagai pengubah permainan global dan menekankan bahwa Amerika Serikat harus mengambil peran kepemimpinan dalam inovasi ini. Stablecoin dengan cepat menjadi arena persaingan untuk pengaruh ekonomi dan geopolitik di seluruh dunia.

Pentingnya Regulasi yang Jelas

Pada hari Rabu, 22 Oktober, di KTT Pembayaran ACI yang Tidak Terbatas, Malpass mendesak AS untuk lebih serius dalam mengembangkan stablecoin. Ia memperingatkan bahwa Eropa dan China sudah bergerak cepat dalam hal ini.

Menurut Malpass, stablecoin dapat membantu memperluas perdagangan domestik dan internasional bagi AS, namun hal ini sangat bergantung pada adanya regulasi yang jelas yang dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra terhadap penerbit stablecoin. “Stablecoin menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah, penyelesaian waktu nyata, serta pengurangan biaya regulasi dan devaluasi yang menghambat perkembangan, dengan potensi manfaat bagi ratusan juta orang,” ungkap Malpass.

Proposal Gubernur Federal Reserve

Ia juga menyoroti proposal Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, yang bertujuan memberikan akses kepada perusahaan stablecoin dan fintech ke jalur pembayaran Fed. “Akun master ramping” yang diusulkan Waller ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan perusahaan-perusahaan tersebut pada perantara perbankan. Menurut Malpass, perubahan ini dapat membantu AS untuk memimpin dalam pengembangan stablecoin.

“Amerika Serikat memiliki kesempatan untuk memimpin dalam stablecoin melalui kebijakan crypto yang mendukung inovasi dan kebijakan yang menjaga daya beli dolar. Saat ini, terdapat kompetisi global untuk mendapatkan pangsa pasar dalam stablecoin,” tambah Malpass, sembari menekankan bahwa Eropa dan China sedang mempercepat upaya mereka di bidang ini.

Malpass, yang sebelumnya merupakan kritikus vokal Bank Dunia, menjabat sebagai presiden lembaga tersebut sejak tahun 2019 setelah dinyatakan terpilih oleh Presiden Donald Trump. Ia juga dirumorkan sebagai kandidat potensial untuk menggantikan Jerome Powell sebagai kepala Federal Reserve.