Melarang Kios Mata Uang Virtual Bukan Solusi untuk Penipuan

4 jam yang lalu
3 menit baca
1 tampilan

Cryptocurrency dan ATM Virtual di Amerika Serikat

Dengan lebih dari 55 juta orang Amerika kini menggunakan cryptocurrency dalam kehidupan sehari-hari, cryptocurrency telah menjadi komponen integral dari sistem keuangan negara kita. Seperti halnya ATM tradisional, puluhan ribu kios mata uang virtual — yang juga dikenal sebagai Bitcoin ATM — telah muncul di berbagai komunitas di seluruh Amerika Serikat untuk mendukung transaksi cryptocurrency, mulai dari mengonversi uang tunai menjadi crypto hingga membeli dan menjual koin. Pengesahan GENIUS Act mungkin akan meningkatkan permintaan publik untuk Bitcoin ATM seiring dengan diperkenalkannya stablecoin. Sayangnya, seperti halnya teknologi baru lainnya, penipu telah belajar bagaimana memanfaatkan alat ini untuk melakukan penipuan. Dalam upaya melindungi warga, beberapa daerah telah merespons dengan melarang kios ini sepenuhnya. Namun, ini bukanlah solusi yang praktis atau efektif — dan justru dapat menimbulkan ancaman nyata bagi semua pengguna dan operator dalam ekosistem cryptocurrency. Untungnya, ada cara yang lebih baik dan terbukti untuk memerangi penipuan crypto tanpa harus mengorbankan infrastruktur keuangan yang penting ini.

Kenaikan Penipuan ATM Crypto

Banyak penipuan yang terjadi di ATM crypto melibatkan penjahat yang berpura-pura sebagai tokoh otoritas, menipu korban untuk berpikir bahwa mereka perlu segera menyerahkan sejumlah besar uang melalui cryptocurrency seperti Bitcoin untuk menghindari penjara atau bencana lainnya. Pemberitahuan FinCEN pada 4 Agustus 2025, FIN-2025-NTC1, menjelaskan skema penipuan umum secara rinci. Para penipu ini menipu orang-orang yang rentan untuk mengonversi uang fiat menjadi cryptocurrency di kios, sering kali langsung ke dompet penipu — tindakan yang tidak dapat dibalik dan sering kali sulit dilacak. Ketika memperkenalkan Crypto ATM Fraud Prevention Act, misalnya, Senator Dick Durbin menceritakan kisah seorang konstituen yang ditipu oleh seorang penjahat yang menyamar sebagai penegak hukum untuk melakukan setoran sebesar $15.000 di ATM crypto.

Menurut Laporan Kejahatan Internet FBI 2024, terdapat lebih dari 10.956 pengaduan tentang penipuan ATM crypto dengan total kerugian mencapai $246,7 juta tahun lalu — peningkatan masing-masing 99% dan 31% dibandingkan tahun 2023. Meskipun ini hanya merupakan bagian kecil dari $12,5 miliar yang hilang oleh konsumen akibat penipuan keuangan pada tahun 2024, ini jelas merupakan masalah yang semakin berkembang yang perlu ditangani.

Masalah dengan Larangan Menyeluruh

Spokane, Washington, membuat gebrakan ketika melarang ATM crypto sepenuhnya, sebuah langkah yang diklaim oleh dewan kota akan membantu melindungi warga dan mencegah penipuan. Strategi ini mirip dengan melarang email untuk menghilangkan upaya phishing atau melarang orang tua membeli kartu hadiah untuk mencegah mereka jatuh ke tangan penipu. Penipuan pada akhirnya berhasil karena mengeksploitasi kerentanan manusia, bukan karena satu teknologi tertentu. Melarang ATM crypto, alih-alih fokus pada cara untuk mengurangi risiko penipuan, hanya akan membuat korban menyelesaikan transaksi penipuan dengan cara lain.

Solusi Praktis untuk Meminimalkan Penipuan

Menghentikan penipuan pada saat korban akan menyelesaikan transaksi sering kali merupakan solusi yang lebih efektif — yang berarti ATM crypto dapat menjadi alat kunci untuk mencegah penipuan. Ini melibatkan peringatan kepada pengguna bahwa mereka tidak boleh terlibat dalam transaksi dengan orang yang berpura-pura sebagai penegak hukum atau individu tepercaya lainnya. Ini juga bisa berarti memberi tahu pengguna bahwa transaksi cryptocurrency tidak dapat dibalik dan sering kali sulit dilacak. Penyedia juga dapat menawarkan peringatan yang disesuaikan tentang aktivitas yang tidak biasa berdasarkan profil pengguna. Jenis intervensi ini telah terbukti berhasil dengan jenis penipuan keuangan lainnya, seperti transfer kawat atau bahkan penarikan ATM biasa. Operator ATM crypto yang bereputasi baik sudah mengikuti perkembangan penipuan terbaru dan preferensi pengguna, menggunakan keahlian mereka untuk menerapkan taktik pencegahan penipuan yang efektif sambil tetap memenuhi kebutuhan perbankan pelanggan.

Regulator negara bagian juga dapat memainkan peran penting, menjadikan lisensi untuk ATM crypto bersyarat pada penerapan aturan dan protokol peringatan penipuan yang efektif untuk interaksi pengguna. Regulasi yang diterapkan secara seragam ini akan memaksa operator untuk bersaing dalam bisnis dengan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, alih-alih mengorbankan keselamatan. Beberapa legislator bahkan mengambil pendekatan ini secara proaktif, sebelum warga setempat menghadapi penipuan. Misalnya, kota Grosse Pointe Farms, Michigan, telah secara preventif memberlakukan persyaratan pendaftaran dan peringatan pada ATM crypto (meskipun belum ada di kota tersebut), yang dikatakan dewan kota akan menawarkan “sedikit bantuan” dan transparansi bagi warga, terutama mereka yang mungkin tidak akrab dengan cryptocurrency atau tidak menyadari penipuan umum.

Melindungi Konsumen, Mendorong Inovasi

Larangan menyeluruh pada kios mata uang virtual tidak akan pernah menyelesaikan masalah penipuan yang sudah ada sejak lama. Penipu akan menemukan cara lain untuk menjangkau korban mereka, tetapi jutaan pengguna cryptocurrency di seluruh negeri akan kehilangan akses ke infrastruktur keuangan yang penting ini. Sebaliknya, regulator yang peduli harus mendorong operator ATM untuk memanfaatkan teknik pencegahan penipuan yang terbukti untuk menghentikan penipu dan melindungi calon korban dari membuat kesalahan. Alat-alat ini menawarkan pendekatan yang lebih cerdas, yang melindungi konsumen dan mempertahankan daya tarik cryptocurrency.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan untuk dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat hukum atau investasi. Pandangan, pemikiran, dan opini yang diungkapkan di sini adalah milik penulis semata dan tidak mencerminkan atau mewakili pandangan dan opini Cointelegraph.