Penipuan Cryptocurrency 2024: Laporan FBI
Penulis: Lisa
Editor: Sherry
Pada bulan April 2025, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) merilis laporan terkait penipuan cryptocurrency untuk tahun 2024. Laporan ini disusun berdasarkan data dari Pusat Pengaduan Kejahatan Internet FBI (IC3) dan mencakup berbagai aspek, termasuk jumlah pengaduan yang berhubungan dengan cryptocurrency, skala kerugian, profil korban, jenis kejahatan yang terjadi, serta kemajuan dalam pemulihan aset. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan isi penting dari laporan tersebut, sehingga para pembaca dapat memahami perubahan tren serta meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam mencegah ancaman siber yang semakin kompleks.
Poin Kunci dari Laporan
Data Pengaduan pada 2024
Pada tahun 2024, IC3 menerima total 859.532 pengaduan, yang menghasilkan kerugian sebesar $16,6 miliar, meningkat 33% dibandingkan tahun 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 256.256 pengaduan melibatkan kerugian finansial nyata, dengan rata-rata kerugian sekitar $19.372 per insiden. Sekitar 83% dari kerugian ini disebabkan oleh penipuan online. Terdapat 149.686 pengaduan yang berkaitan dengan cryptocurrency, mengakibatkan kerugian sebesar $9,3 miliar, naik 66% dibandingkan tahun sebelumnya.
Analisis Kelompok Korban
Di sektor penipuan investasi cryptocurrency, orang yang berusia di atas 60 tahun mencatatkan jumlah pengaduan paling banyak, dengan total 8.043 kasus dan kerugian sebesar $1,6 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Angka ini menunjukkan bahwa para penipu semakin menargetkan individu dalam kelompok usia ini (2.674 kasus, kerugian mencapai $107.206.251) yang cenderung kurang sadar tentang pencegahan penipuan dan kurang familiar dengan metode pembayaran baru, seperti ATM cryptocurrency. Selain itu, mereka juga menjadi kelompok dengan jumlah pengaduan terbanyak dalam kasus pemerasan (20.445 kasus, dengan kerugian sebesar $724.288.735).
Analisis Jenis Kejahatan
(Poin ini belum dijelaskan dalam teks asli, perlu disusun jika ada data lebih lanjut)
Penipuan Online dan Pemulihan Aset
Pada tahun 2024, IC3 menerima 333.981 pengaduan tentang penipuan online, yang mengakibatkan kerugian sebesar $13,7 miliar, berkontribusi 83% terhadap total kerugian tahun ini. Metode transaksi utama yang digunakan meliputi cryptocurrency, transfer kawat, dan pembayaran dengan kartu kredit. Selain itu, terdapat 263.455 pengaduan terkait ancaman siber yang menghasilkan kerugian mencapai $1,571 miliar. Jenis ransomware yang umum digunakan antara lain Akira, LockBit, RansomHub, FOG, dan PLAY.
Waspada terhadap Penipuan Cryptocurrency
Merespon tingginya angka kejadian penipuan cryptocurrency, FBI merekomendasikan beberapa langkah pencegahan yang penting.
Ringkasan Laporan
Laporan “Penipuan Cryptocurrency 2024” dari FBI mengungkapkan bahwa kasus-kasus yang berkaitan dengan cryptocurrency mengalami peningkatan signifikan, dengan kelompok usia lanjut di atas 60 tahun menjadi korban utama. Metode penipuan yang digunakan semakin profesional dan sering kali bersifat internasional. Di sisi lain, cryptocurrency telah menjadi alat utama yang digunakan para penjahat untuk mencuci dana dan mentransfer uang. Meskipun terdapat kemajuan dalam pemulihan aset dan kolaborasi penegakan hukum lintas negara, mengingat besarnya skala kerugian dan tren pertumbuhannya, pengguna harus tetap waspada, meningkatkan kesadaran akan keamanan, dan menghindari berbagai bentuk penipuan. Bagi pemerintah dan lembaga keuangan, memperkuat kerja sama internasional, menegakkan peraturan, dan merencanakan pelacakan aliran modal merupakan langkah krusial untuk menanggulangi kejahatan siber dan meningkatkan efektivitas dalam penanganan permasalahan ini.