Menteri Keuangan Rusia: Rubel Digital yang Kuat untuk Meningkatkan Kontrol Anggaran

1 hari yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Rubel Digital: Alternatif Kuat untuk Rubel Fiat

Anton Siluanov, Menteri Keuangan Rusia, menyatakan bahwa rubel digital, yang merupakan mata uang digital bank sentral (CBDC) Rusia, adalah alternatif yang “kuat” dan “andal” untuk rubel fiat. Ia menekankan bahwa rubel digital memiliki potensi besar untuk digunakan dalam pembayaran anggaran, yang akan meningkatkan kontrol dan jejak pengeluaran pemerintah.

Pilihan Negara untuk CBDC

Sementara stablecoin telah menjadi pilihan utama di industri kripto, negara-negara seperti Rusia lebih memilih untuk mengembangkan CBDC sebagai solusi.

Rencana Peluncuran Rubel Digital

Dalam Forum Keuangan Moskow yang diadakan minggu lalu, Siluanov mengungkapkan bahwa rubel digital sudah siap untuk diluncurkan, dengan rencana resmi peluncuran pada tahun 2026. Pada saat itu, pemerintah Rusia akan mulai menggunakan rubel digital dalam operasionalnya. Menurut laporan dari kantor berita resmi Rusia, TASS, Siluanov menyatakan:

“Rubel digital benar-benar kuat dan andal, serta tidak tergantung pada bank-bank komersial.”

Pentingnya Rubel Digital untuk Proses Anggaran

Ia juga menekankan pentingnya mata uang ini untuk pembayaran anggaran, dengan mengatakan:

“Kami percaya ini sangat menarik untuk proses anggaran: jejak dan kontrol akan dijamin pada tingkat yang tinggi.”

Tonggak Sejarah Rubel Digital

Rubel digital mencapai tonggak sejarah minggu ini ketika salah satu pembayaran gaji pertama dilakukan menggunakan teknologi ini. Penerima pembayaran tersebut adalah Anatoly Aksakov, Ketua Komite Pasar Keuangan Duma Negara. Saat ini, mata uang digital Rusia berada dalam tahap percobaan akhir setelah bank sentral mengumumkan rencana pengembangannya pada tahun 2020.

Fase Pengujian dan Kolaborasi

Fase pengujian ini telah melibatkan puluhan ribu transaksi, termasuk kolaborasi dengan beberapa bank nasional dan lembaga keuangan lainnya. Bank sentral juga mengumumkan bahwa rubel digital akan digunakan sebagai bagian dari sistem untuk mempercepat penyelesaian internasional dengan Uni Emirat Arab, sebagai langkah untuk menghindari sanksi yang semakin meningkat yang dihadapi negara tersebut.