Press Release: “House of Streams” Set to Debut on Netflix
Konten ini disediakan oleh sponsor.
SIARAN PERS. “House of Streams”, sebuah seri realitas baru yang terdiri dari sembilan episode, menggabungkan budaya live-streaming dengan format tradisional, akan debut di Netflix di Inggris dan Irlandia pada 18 Juni. Acara ini direkam sepenuhnya di Malta dan diproduksi serta dibiayai oleh Stream House Media Productions (SHriMP.co). Seri ini memperkenalkan cara baru dalam keterlibatan audiens dan penceritaan yang mencerminkan pergeseran dalam konsumsi media serta budaya digital.
Format dan Konsep Acara
Acara ini menampilkan delapan streamer ternama dari seluruh dunia, termasuk dari Amerika Serikat, Irlandia, Belanda, Inggris, dan Australia, yang memiliki basis penggemar setia di platform seperti Twitch dan YouTube. Selama 15 hari, para streamer ini akan tinggal bersama di sebuah vila Mediterania, bersaing dalam berbagai tantangan yang dirancang untuk menguji keterampilan bermain, kemampuan beradaptasi, dan keterlibatan dengan audiens mereka. Pemenang dari kompetisi ini akan menerima hadiah berupa satu Bitcoin, memberikan daya tarik unik pada seluruh premis acara.
Saat pengambilan gambar dimulai, nilai cryptocurrency tersebut diperkirakan sekitar $16.000. Namun menjelang pemutaran perdana, harganya telah melonjak menjadi lebih dari $100.000—sebuah aspek menarik yang memberikan eksposur besar di dunia cryptocurrency dan menarik perhatian signifikan dari media.
Interaksi dengan Audiens
Acara ini dipandu oleh penyiar Sky Sports dan Esports, Nicole Holliday. “House of Streams” tidak hanya menonjol karena hadiah yang ditawarkan, tetapi juga melalui konsep dan format yang inovatif. Para anggota audiens dapat berinteraksi dengan kontestan secara langsung melalui chat, sehingga dapat membentuk narasi saat acara berlangsung. Menurut pencipta acara, Mark Holland, tingginya interaktivitas ini mencerminkan bagaimana live-streaming telah mengubah batasan partisipasi penonton dalam hiburan.
“Chat menjadi pusat penggerak acara ini dan berperan besar di balik layar,” kata Mark Holland, produser “House of Streams”.
Audiens berinteraksi secara real-time dengan para kontestan dan memainkan peran penting dalam membentuk serta mengawasi hasil acara. Hal ini menciptakan narasi yang baru dan menambahkan tekanan yang berbeda bagi kontestan, yang sudah terbiasa dengan pengawasan langsung secara daring.
Kreativitas dalam Produksi
Produksi diprakarsai oleh Screen Malta (Komisi Film Malta) dan menandai pertunjukan berbasis Malta pertama yang dilisensikan oleh Netflix. Seri ini direkam menggunakan format siaran langsung selama 24 jam, dengan tim produksi yang ramping dan kreatif. Meskipun beroperasi dengan anggaran yang ketat, mereka berhasil menjalin kesepakatan dengan Netflix melalui mediasi Camelot Films yang berbasis di Inggris.
Meskipun hadiah berupa Bitcoin telah memicu perbincangan—terutama terkait dengan lonjakan harga cryptocurrency terbaru—produser acara menekankan bahwa keputusan untuk menggunakan Bitcoin bersifat kreatif dan bahwa kenaikan harga Bitcoin adalah kebetulan belaka.
“Segala sesuatu mengenai ‘House of Streams’ berbeda dan dirancang untuk mencerminkan era streaming digital. Menawarkan aset digital sebagai hadiah adalah bagian dari desain tersebut,” jelas Holland.
Konteks Budaya
Acara ini hadir di tengah diskusi budaya yang lebih luas tentang pengaruh pencipta konten online dan konvergensi antara platform streaming dengan televisi arus utama. Dengan lebih dari 4 juta pengikut, para streamer yang terlibat diharapkan dapat membawa audiens dan basis penggemar yang beragam, membantu menjembatani kesenjangan antara konten digital pertama dan format TV yang lebih tradisional.
“House of Streams” dijadwalkan tayang mulai tengah malam 18 Juni di Netflix di Inggris dan Irlandia, dengan pembicaraan mengenai distribusi internasional dan musim kedua yang sedang berlangsung.