NexVault: Membuka Era Baru dalam Manajemen Aset Self-Custodial Tingkat Perusahaan

6 jam yang lalu
2 menit baca
1 tampilan

Regulasi Stablecoin dan Permintaan Manajemen Aset Kripto

Penulis: Wenser
Pada 18 Juni, rancangan undang-undang regulasi stablecoin GENIUS Act secara resmi disetujui oleh Senat AS, menandai percepatan adopsi cryptocurrency di kalangan masyarakat luas. Pada 19 Juni, pendiri Binance, CZ, mengungkapkan bahwa setiap platform seharusnya memiliki fungsi wasiat untuk memfasilitasi alokasi aset kepada akun yang ditunjuk sesuai proporsi yang ditentukan setelah kematian pengguna. Meski tampaknya tidak ada hubungan antara kedua isu ini, mereka mencerminkan permintaan mendesak di pasar saat ini: penyimpanan aset kripto yang aman.

Berkebalikan dengan penyimpanan aset tradisional yang sudah mapan dan memiliki nilai pasar triliunan dolar, manajemen aset cryptocurrency masih merupakan bidang yang relatif baru dan memerlukan pengembangan lebih lanjut. Hal ini menciptakan permintaan yang kuat dari beragam pelanggan, mulai dari manajemen aset institusional, warisan keluarga, hingga manajemen transaksi, untuk platform manajemen aset yang dapat diandalkan.

NexVault dan Potensi Keamanannya

Di tengah situasi ini, sebuah dokumen yang membahas risiko keamanan aset di era Web 3.0, berjudul “Web3.0 Cryptocurrency Exchange Security Risk Guide,” telah menarik perhatian terhadap NexVault, sebuah platform self-custody digital tingkat perusahaan. Diketahui bahwa skala manajemen aset di NexVault telah melampaui US$2 miliar. Pelanggan mereka mencakup bursa kripto, dana investasi, keluarga kantor, institusi dengan strategi kuantitatif, serta individu kaya.

Bisnis ini tengah dalam tren pertumbuhan pesat dan diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan bagi masalah penyimpanan aset kripto. Keamanan aset cryptocurrency tetap menjadi perhatian utama. Setelah peretasan yang menimpa bursa Bybit oleh Lazarus Group yang mengakibatkan kehilangan sebesar $1,5 miliar, serta pencurian $50 juta dari Infini oleh seorang anggota tim, dan kerugian $60 juta yang dialami oleh protokol DeFi SUI Cetus, masalah keamanan cryptocurrency tidak hanya meliputi ancaman yang sudah ada seperti phishing dan serangan rekayasa sosial, tetapi juga harus menghadapi dilema baru seperti konversi aset tradisional dan manajemen tim internal.

Data Kerugian dan Tuntutan Terhadap Manajemen Aset

Hingga April 2023, total kerugian kumulatif akibat peretasan di industri kripto telah mencapai $1,74 miliar, angka yang jauh melebihi total kerugian $1,49 miliar untuk seluruh tahun 2022. Menurut PeckShield, lembaga analisis keamanan on-chain, terdapat sekitar 20 insiden keamanan besar dalam cryptocurrency pada bulan Mei 2023, yang menyebabkan kerugian total mencapai $244,1 juta.

Dengan meningkatnya insiden keamanan cryptocurrency ini, terdapat tuntutan yang lebih besar terhadap model manajemen aset yang ada di pasar, baik dari lembaga tradisional maupun institusi yang telah memegang dana signifikan. Di tengah situasi ketidakstabilan pasar kripto saat ini, dibutuhkan solusi manajemen aset yang baru, aman, dan efisien.

NexVault: Solusi Terintegrasi untuk Manajemen Aset

Peluncuran NexVault berpotensi menjawab kebutuhan industri tersebut. Nama proyek ini menggabungkan kata “Next” (generasi berikutnya) dan “Vault” (brankas), menegaskan bahwa NexVault lebih dari sekadar dompet self-custody untuk aset kripto; ini adalah standar baru untuk manajemen aset generasi mendatang. Platform ini mencakup semua aspek kompleks dari manajemen aset kripto, dari penyimpanan hingga pengendalian risiko tingkat perusahaan.

Keamanan dan Strategi NexVault

Pendiri tim NexVault, L1 4 ng, sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden Huobi Security, dengan pengalaman dalam mengelola ratusan miliar dolar aset kripto. CSO NexVault, Rick Chen, memiliki pengalaman di berbagai proyek keamanan kripto serta fokus pada manajemen risiko lintas rantai dan strategi kepatuhan untuk perusahaan. Tim NexVault secara keseluruhan memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman dalam keamanan dan arsitektur sistem perusahaan.

Beberapa strategi keamanan yang telah diterapkan oleh NexVault meliputi:

  • Modul inti telah diaudit oleh organisasi keamanan ternama seperti SlowMist;
  • Mekanisme audit rekaman penuh dan pelacakan tanda tangan;
  • Solusi yang disesuaikan dan profesional bagi klien institusi dan individu kaya;
  • Mekanisme pemadaman dan pemulihan aset darurat untuk memastikan bahwa aset pengguna terlindungi dari risiko kerusakan permanen.

Target Pasar dan Rencana Masa Depan

Saat ini, NexVault berfokus pada negara dan wilayah seperti Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat, dengan target utama adalah kelompok berpenghasilan tinggi serta institusi investasi yang aktif. Di saat jumlah pengguna cryptocurrency global telah melampaui 500 juta, NexVault berkomitmen untuk menjadi platform manajemen aset kripto generasi mendatang.

NexVault juga merencanakan untuk memperluas ekosistem API dan menghadiri acara IVS Crypto 2025 yang diadakan di Tokyo, Jepang pada 2 hingga 4 Juli, di mana mereka akan mengumumkan pembaruan platform dan rencana pengembangan selanjutnya.

Kesimpulan dan Saran

Akhir kata, NexVault memberikan tiga saran kepada berbagai kelompok:

  • Untuk institusi: Anggaplah “tanda tangan” bukan sekadar tindakan teknis; ini adalah fondasi manajemen proses aset.
  • Untuk keluarga kantor: Jangan tunda perencanaan warisan hingga masalah muncul; rencanakan sekarang dan verifikasi langkah-langkah esok hari.
  • Untuk trader kuantitatif: Selalu asumsikan kemungkinan pengkhianatan dari dalam tim Anda; pastikan mekanisme pengendalian risiko dan penarikan Anda mampu mengatasinya.

JAGA KEAMANAN!